MINAHASA,UJUNGJARI.COM– Sebanyak 983 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 25 Agustus 2021 di Minahasa, Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Jarimu Harimaumu”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program kali ini dipandu oleh Shinta Ardhan sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber, yaitu Kepala Dinas Kominfo Kab Minahasa, Agustivo JE Tumundo; pendiri Meetuplillah dan Public Speaker, Andi Mauderi; Kepala Seksi Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Dinas Kominfo Prov Gorontalo, Ismail Sam Giu; serta guru SMPN 10 Mapanget dan Master Teacher Kota Manado, Fatmawati. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, Agustivo JE Tumundo, membawakan tema “Mengenal Macam-macam Aplikasi Percakapan, Perbedaan dan Fitur-fiturnya”. Agustivo menjelaskan beberapa aplikasi percakapan, seperti Facebook Messenger, Google Hangout, Instagram, YouTube, Snapchat, BBM, TikTok, Whatsapp, Skype, Signal, Hi, Twitter, Viber, WeChat, KakaoTalk, IMO, Telegram, LinkedIn, Zoom, dan Microsoft Teams. Dia juga menjelaskan plus-minus dari aplikasi tersebut berikut tips memastikan keamanan aplikasi percakapan yang digunakan.

Berikutnya, Andi Mauderi menyampaikan materi berjudul “Etika Berjejaring”. Penggunaan jejaring sosial memberikan dampak positif sekaligus negatif. Diperlukan etika saat berjejaring sosial, misalnya saat meminta atau menerima pertemanan. Andi membagikan tips menghindari hal-hal negatif dalam pertemanan di media sosial dan contoh konten yang layak diunggah di media sosial. “Konten inspiratif, edukatif, informatif, dan hiburan yang menarik,” kata Andi.

Sebagai pemateri ketiga, Ismail Sam Giu membawakan tema “Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Berpendapat di dunia digital bisa berupa komentar, membuat konten, atau sekadar membagikan informasi yang sesuai pandangan.

“Sebelum menyampaikan pendapat, pikir baik-baik, sampaikan kritik disertai solusi, jangan komentar berbau SARA, kuasai persoalan, jaga sopan santun, dan gunakan empati serta simpati,” tuturnya.

Pemateri terakhir, Fatmawati menyampaikan tema “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-anak di Dunia Maya”. Di balik manfaatnya, penggunaan teknologi digital juga berdampak pada gangguan fisik, perkembangan bahasa, dan sosial.

“Ada 6 tips dari UNICEF bagi orangtua untuk menjaga anak aman di dunia maya: komunikasi dengan mereka, manfaatkan fitur perlindungan teknologi, temani anak, ajarkan berperilaku baik, berikan ruang anak mengekspresikan diri, dan dorong anak untuk melapor jika melihat atau mengalami masalah,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Saat ini banyak pengguna internet di bawah 15 tahun. Apa pendapat Anda tentang kebebasan anak-anak dalam membuat akun media sosial atau akses internet lainnya? Bagaimana cara mengedukasi perihal bahasa di media sosial?” tanya Ilham, salah seorang peserta webinar. Andi Mauderi mengatakan, diperlukan kerja sama orangtua dan guru dalam memberi pemahaman pada anak-anak tentang jejaring sosial.

“Batasi penggunaan gawai, buat aturan main, ajarkan etika digital, dan tuntun mereka melakukan hal positif yang bermanfaat,” terangnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.