MAKASSAR, UJUNGJARI.COM
— Pemerintah Kota Makassar memastikan akan mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako bagi warga terdampak covid-19 mulai pekan ini.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Makassar sudah menyiapkan sebanyak 70.488 paket sembako. Dengan rincian sebanyak 40 ribu paket disiapkan oleh Bulog, sementara sisanya yakni 30.488 paket, disiapkan oleh Pertani dan Benteng Mart.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk memastikan kesiapan paket bansos yang akan disalurkan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto berkunjung ke gudang Bulog, Jalan Urip Sumoharjo, Panaikang, Senin (23/8).

Ditemani Plt Kepala Dinas Sosial, Rusmayani Madjid yang juga Asisten II Pemkot Makassar, Danny ingin melihat langsung 40 ribu paket sembako yang sudah disiapkan Bulog.

Paket-paket sembako tersebut disimpan di salah satu gudang Bulog yang cukup besar. Setiap paket akan disalurkan kepada satu Kepala Keluarga (KK) yang datanya sudah lolos verifikasi Dinas Sosial Makassar.

Syarat penerima bansos yakni warga yang hidup dan mata pencahariannya terdampak covid-19. Termasuk mereka yang terpengaruh oleh pemberlakuan PPKM.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menjelaskan, tidak ingin terulang kasus penyelewengan bansos covid seperti tahun lalu sehingga ditangani aparat penegak hukum (APH), pihaknya saat ini mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Baik dalam pengadaan bahan pokok, nilai atau harga, penyaluran, hingga penerima manfaat bansos, semua dilakukan secara cermat, teliti, dan transparan.

Sebelum didistribusikan, kata Danny, pihaknya juga harus mengecek langsung ke penyedia barang seperti apa kesiapan dan terutama kualitas paket sembako yang ada.

“Itulah kenapa saya berkunjung ke mari (Bulog). Jadi saya sydah sampaikan ke Pemkot Makassar, mulai dari bansos, Makassar Recover, semua pembelian terutama dalam BTT, saya harapkan semua harus transparan. Mulai transparan anggaran, perencanaan, sampai transparan pada saat pengelolaan dan transparan pada saat produksi seperti ini. Supaya ditahu urutannya, jumlahnya, di mana diambil,” ungkap Danny saat ditemui di sela-sela peninjauan.

Setelah melakukan pemeriksaan, Danny mengaku puas dengan paket yang disiapkan Bulog.

“Setelah diperiksa, Alhamdulillah kualitasnya bagus. Apalagi kan Bulog itu BUMN. Jadi saya kira bisa dilihat transparan juga bagaimana prosesnya jelas. Dilihat kualitas bungkusnya juga jelas. Beratnya tadi jelas,” kata Danny.

Selanjutnya, paket sembako tersebut siap untuk disalurkan. Terkait mekanisme penyalurannya, Danny mengaku akan menyusun konsep penyaluran yang dinilai efektif.

Diapun berharap, bansos paket sembako tersebut sudah bisa disalurkan pekan ini.
Termasuk harus disiapkan strategi pengangkutannya seperti apa.

“Pengangkutannya juga tidak mudah. Sehingga cara mengangkut dan bagaimana mengangkut, siapa yang mengangkut itu perlu diatur dengan baik. Jangan sampai di data kita oke, di penerima kita oke, pengangkutannya yang tidak oke. Yang pasti Minggu ini sudah harus jalan,” tambah Danny.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial, Rusmayani Madjid mengemukakan untuk satu paket sembako yang akan dibagikan, nilainya sebesar Rp198 ribu. Isinya 10 kg beras, 2 liter minyak, 2 kg gula pasir, dan 15 bungkus mie instan.

Wanita yang akrab disapa Maya itu menjelaskan, pemilihan isi paket bansos melibatkan APH, baik kejaksaan, kepolisian, hingga KPPU, BPKP, hingga Inspektorat Kota Makassar.

“Jadi dilakukan rapat. Kemudian, semua menyepakati bahwa jenis-jenis barang seperti ini yang efektif. Kenapa beras lebih banyak, karena kita beranggapan bahwa beras itu merupakan makanan pokok. Kita tidak pakai ikan kaleng karena kasus covid yang kemarin, ikan kaleng yang jadi persoalan,” tambah Maya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Eko Pranoto menjelaskan pihaknya ditunjuk Pemkot Makassar untuk menyiapkan 40 ribu paket sembako bansos.

Dia menjamin kualitas barang yang disiapkan Bulog sangat bagus. Apalagi untuk berasnya, kualitas premium.

“Kebetulan kami punya mesin rice to rice yang bisa menghasilkan beras premium. Jadi kualitasnya insyaallah baik. Khusus untuk beras, kita menyiapkan 400 ton untuk bansos Makassar,” kata Eko.

Selain beras, Bulog juga menyiapkan minyak dan gula. Cuma produk mie instan saja yang tidak disiapkannya.

“Jadi kami punya produk minya sendiri di Blora, Jawa Tengah. Jadi kita tinggal masukin aja. Namanya Minyak Kita. Gula Manis Kita, dan Beras Kita. Jadi produk yang non Bulog hanya mie instan,” tandas Eko.