GOWA, UJUNGJARI.COM — Dua orang pendaki masing-masing bernama Stiven dan Rian ditemukan tewas di Pos 7 dan Pos 5 gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa. Diduga kedua remaja lakilaki ini tewas kedinginan pada 17 Agustus 2021 sebelum tiba di puncak, Pos 10.

Mayat kedua pendaki tersebut kini sudah dievakuasi oleh tim SAR dibantu Kepolisian Sektor Tinggimoncong dan Koramil Tinggimoncong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mayat Stiven, pendaki yang ditemukan tewas di Pos 7 kini sudah berhasil dievakuasi dan mayatnya sudah berada di Puskesmas Malino, Kecamatan Tinggimoncong. Sementara mayat Rian, masih dalam proses evakuasi tim SAR dan petugas penyelamat lainnya.

Kapolsek Tinggimoncong Iptu Hasan Fadhlyh dikonfirmasi Rabu (18/8/2021) membenarkan adanya dua pendaki tewas di dua pos berbeda. Dikatakan, kedua pendaki ini kemungkinan karena diserang hipotermia atau kedinginan lantaran kondisi cuaca di gunung Bawakaraeng saat ini mencapai 14°C (derajat celcius).

“Awalnya kami tidak tahu identitas korban lantaran saat ditemukan tak satupun identitas dimiliki korban. Tapi sekarang sudah diketahui. Korban satu yang ditemukan di Pos 7 bernama Stiven tinggal di Jl Pallantikang, Kecamatan Somba Opu, Gowa dan korban satunya bernama Rian, tinggal di Kelurahan Samata, juga Kecamatan Somba Opu. Sekarang mayat korban Stiven sudah ada di Puskesmas Malino sementara mayat Rian masih dalam proses evakuasi tim SAR dan petugas penyelamat lainnya, ” jelas Iptu Hasan Fadhlyh.

Kapolsek juga mengatakan sejak PPKM diperketat jelang HUT Kemerdekaan RI ke 76, jalur masuk Lembanna ke kawasan kaki gunung Bawakaraeng memang ditutup. Tapi ternyata ada yang lolos dan melakukan kegiatan camping di hutan pinus Lembanna.

” Kita sudah bubarkan camping tersebut dan menyuruh para pendaki pulang ke rumah masing-masing. Namun ternyata ada yang lolos naik mendaki. Namun kemungkinan mereka bisa naik ke gunung karena melewati jalur pintas dari daerah sebelah, ” beber Iptu Hasan Fadhlyh.

Terpisah Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, sejak PPKM Mikro Level III diberlakukan maka Pemerintah Kabupaten Gowa dan Forkopimda melakukan penyekatan untuk menghindari potensi kerumunan. Seperti tempat wisata, lokasi pendakian dan tempat publik lainnya.

” Larangan melakukan aktivitas di lokasi wisata dan lainnya ini sudah kita sosialisasikan selama PPKM tapi ternyata masih ada juga warga yang nekat abai. Kedua korban yang tewas di gunung kini telah diidentifikasi pihak kami, ” kata AKP Mangatas Tambunan.-