MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Tingginya ekspor menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis BPS Sulsel pada 5 Agustus 2021, mencatat ekonomi Sulsel pada Triwulan II tahun 2021 tumbuh dengan angka 7,66 persen (y-on-y).
Total nilai ekspor Sulsel selama semester satu atau periode Bulan Januari hingga Juni tahun 2021, sebesar USD 614 juta. Dibandingkan tahun 2020 pada semester satu, maka nilai ekspor semester satu tahun 2021 naik 13,28 persen. Untuk Januari-Juni 2020, total ekspor senilai USD 542,03 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, nilai ekspor Bulan Juni 2021 mencapai USD 101,85 Juta, turun 4,81 persen dari Bulan Mei 2021 yang sebesar USD 106,99 juta (M-to-M). Namun jika dibandingkan dengan Juni 2020 senilai USD 93,15 Juta atau naik 9,34 persen (Y-on-Y).
Nilai impor Sulsel pada semester satu tahun 2021 sebesar USD 330,58 juta, turun sebesar -20,51 persen dari semester satu tahun 2020. Semester satu tahun 2020, total impor sebanyak USD 415,90 juta. Nilai impor Provinsi Sulsel pada Juni 2021 sebesar USD 58,56 Juta, mengalami penurunan sebesar 1,34 persen dibandingkan dengan impor Mei 2021 sebesar USD 59,36 Juta (M-to-M).
Penurunan juga terjadi jika dibandingkan pada Bulan juni 2020 sebesar USD 60,36 juta atau mengalami penurunan 2,98 persen dari nilai Juni 2021 (Y-on-Y).
Kepala BPS Sulsel, Suntono, mengatakan, selama Triwulan II Tahun 2021 atau periode Bulan April hingga Juni, terjadi peningkatan aktivitas bongkar muat barang dalam negeri di Pelabuhan Makassar. Sebagian besar ekspor di Bulan Juni 2021 ditujukan ke negara Jepang, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, dan Australia.
Sementara, lima kelompok komoditas utama yang diekspor Provinsi Sulsel pada Juni 2021 adalah Nikel (61,86 persen), Biji-Bijian Berminyak (10,07 persen), Garam, Belerang, dan Kapur (8,04 persen), Besi dan Baja (7,31 persen), serta Lak, Getah dan Damar (3,11 persen).
Neraca Perdagangan Sulsel pada Juni 2021, nilai kondisi ekspor USD 101,85 juta sedangkan impor sebesar USD 58,56 juta, sehingga mengalami surplus sebesar USD 43,29 Juta.
Menurut Suntono, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II Tahun 2021 tumbuh sebesar 7,66 persen (y-on-y) menjadi pencapaian yang baik bagi Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman. Mengingat, sejak pandemi Covid-19, perekonomian Sulsel sempat mengalami kontraksi.
Terpisah, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, merasa bersyukur atas pencapian ekspor yang kian meningkat. Khususnya pada komoditi hasil pertanian. Hal ini sangat dimungkinkan, mengingat Sulsel kaya akan hasil pertanian.
Menurutnya, ekspor pertanian memberikan dampak positif bagi para petani. Salah satunya dalam meningkatkan kesejahteraan.
“Alhamdulillah, pertanian ini peningkatannya luar biasa, dari tahun ke tahun. Jika melihat catatan-catatan kami, ekspor pertanian ini sudah hampir menghampiri ekspor di bidang pertambangan dari 2020 ke 2021,” ungkapnya.
Terbaru, pada 14 Agustus 2021, Sulsel kembali melakukan ekspor dalam kegiatan Ekspor Merdeka yang dilepas oleh Presiden Jokowi. Sulsel melepas ekspor komoditi unggulan pertanian senilai Rp 98 miliar ke enam negara.
“Kami optimistis, komoditas pertanian ini sebentar lagi akan menyalip pertambangan dan bisa menjadi komoditi ekspor terbesar di Sulsel. Kita akan menggeliatkan ekspor pertanian, seperti rempah-rempah dan lainnya,” kata Sudirman Sulaiman. (*)