WAJO,UJUNGJARI.COM–-Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 13 Agustus 2021 di Wajo, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Jarimu Harimaumu” ini dihadiri oleh 1.054 peserta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Empat narasumber yang akan mengisi sesi materi webinar, di antaranya Andhika Fachrozi Muhadi selaku Co-founder TheAgencyES & Frodigi Digital Agency; Leonard C. Epafras selaku dosen & peneliti UKDW/ICRS; Nia Nurdiansyah selaku Women Empowerment Coach, narablog, dan konten kreator; serta Upi Asmaradhana selaku Duta Literasi Digital Sulawesi Selatan. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Febrina Stevani.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama, Andhika Fachrozi Muhadi, membahas tema “Etika Berjejaring”. Andhika mengingatkan audiens untuk untuk memperhatikan hal-hal seperti privasi dan fitur keamanan pada aplikasi percakapan agar tetap aman. Ia juga menuturkan materi terkait kombinasi kata dan karakter yang dapat digunakan dalam pembuatan kata sandi.

Selanjutnya Leonard C Epafras sebagai pemateri kedua yang mengangkat tema “Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu”. Leo mengatakan, “Perusahaan penyedia media sosial lebih tahu tentang diri Anda daripada orang lain”. Ia juga menggarisbawahi etika digital yang perlu dipahami, seperti tidak menilai seseorang sebelum informasinya lengkap, menghindari SARA, stereotip, serta penghinaan fisik.

Nia Nurdiansyah sebagai pemateri ketiga mengusung tema “Etika Berpendapat dan Mengunggah Konten di Media Sosial“. Menurut dia, konten yang kita unggah di media sosial merupakan salah satu bentuk dari mengekspresikan diri. Terkait media sosial, Nia menjabarkan tentang 3P yang harus diketahui, yaitu Paham (tipe media sosial), Pasang (perisai anti hoaks), dan Pakai (etika saat berinteraksi).

Sebagai pemateri terakhir, Upi Asmaradhana, membawakan tema mengenai “Menjaga Keamanan Digital Anak-anak di Dunia Maya”. Upi menjelaskan bahwa anak-anak dapat mulai diperkenalkan ke internet saat telah berusia 3 tahun keatas. Ia juga memaparkan materi tentang pentingnya peran orang tua dalam menjaga keamanan digital anak-anak.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik sebesar masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Salah satu peserta, Rifki, bertanya mengenai apa yang perlu dilakukan apabila sudah terlanjur memberikan komentar keras kepada seseorang di kolom komentar. Menurut Nia Nurdiansyah, kita dapat meminta maaf kepada yang bersangkutan melalui pesan pribadi kemudian meminta agar ia menghapus komentar tersebut.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.