BULUKUMBA,UJUNGJARI.COM-– Sebanyak 636 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 12 Agustus 2021 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Menjaga Pengguna Internet yang Beradab”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Empat narasumber yang akan mengisi sesi materi adalah Astini Kumalasari selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan narablog travel, Albertina Fransisca Mailoa selaku pengusaha dan pemengaruh (influencer), Badruzzaman selaku peneliti sekaligus pegiat budaya dan sosial, serta Andi Hasan Al Husain selaku peneliti dan CEO Communication Hub. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Mismaya AlKhaerat.

Pemateri pertama, Astin Kumalasari, membahas tema “Merdeka Gunakan Medsos Secara Bijak”. Ia mengatakan bahwa jejak digital sudah menjadi rujukan banyak lembaga atau perusahaan untuk merekrut tenaga kerja. Orang bisa terganjal dan susah mendapat pekerjaan karena jejak digitalnya.

“Gunakan media sosial dengan bijak agar meninggalkan jejak digital positif,” ujarnya.

Selanjutnya, Albertina Fransisca Mailoa mengusung tema “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”. Menurut dia, sebagai pengguna media sosial yang bijak, kita harus bisa menggunakan dan memanfaatkan media sosial untuk tujuan yang memberi dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.

“Sebelum mengunggah konten, tanyakan pada diri sendiri, apakah sudah sesuai fakta, apakah ada manfaatnya atau justru melukai orang lain,” pesannya.

Badruzzaman sebagai pemateri ketiga membawakan tema “Berbahasa Baik dan Benar di Media Sosial’”. Ia mengatakan, cara berbahasa yang benar terdiri dari linguistik, komunikasi, dan kebenaran. Ia juga memaparkan bagaimana cara membuat status atau komentar dengan menggunakan pesan yang baik.

Andi Hasan Al Husain, sebagai pemateri terakhir, membawakan tema mengenai “Memahami Aplikasi Keamanan dan Pertahanan Siber di Dunia Digital”. Hasan menggarisbawahi, strategi keamanan siber Indonesia adalah dengan tercapainya ketahanan siber, keamanan layanan publik, penegakan hukum siber, budaya keamanan siber, dan keamanan siber pada ekonomi digital.

“Masyarakat pengguna internet yang baru ataupun sudah lama, atau yang nanti akan menggunakan internet, harus membudayakan membaca informasi,” tegasnya.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing sebesar Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Salah satu pertanyaan menarik yang diajukan peserta adalah tentang bagaimana cara membedakan toko daring yang menggunakan testimoni asli dan palsu serta jumlah pengikut dengan hasil dari beli pengikut atau memang asli. Menurut Astin, kita dapat memeriksa usia toko daring tersebut dan melihat apakah mereka memiliki situs, alamat, dan nomor telepon yang dapat dihubungi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya,
informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.