BONE,UJUNGJARI.COM– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi pada hari ini (12/8) hadir secara virtual di Bone, Sulawesi Selatan. Tema yang dibahas pada kali ini adalah “Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Anak”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini menghadirkan 694 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Syafri Arifudin Masser selaku penulis, Mabrur Inwan selaku penulis dan akademisi, Fira Tyasning Tri Utari selaku Direktur Sikola Mombine, serta Nurfajriany selaku pemengaruh (influencer).
Adapun bertindak sebagai moderator adalah Artha Senna selaku jurnalis. Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Pemateri pertama adalah Syafri Arifudin Masser yang membawakan tema “Ragam Mesin Pencari dan Bagaimana Memilih Informasi Darinya”. Syafri menyebutkan beberapa mesin pencari yang populer saat ini, yaitu Google, Bing, Yahoo, Baidu, dan Yandex. Keberadaan mesin pencari ini memang memudahkan, tetapi punya dampak negatif.
“Kita jadi malas membuka buku, sehingga pikiran semakin dangkal karena informasi yang mudah kita terima membuat kita tidak ingin mencari informasi lain untuk verifikasi,” katanya.
Berikutnya, Nurfajriany menyampaikan topik “Berpikir Bijak Sebelum Mengunduh di Internet”. Dia menjelaskan etika dalam mengunduh, seperti memastikan sumber yang benar dan bukan bajakan serta memperhatikan hak cipta dari karya yang akan diunduh.
“Sebelum mengunduh, cermati dulu apakah situsnya resmi atau bukan? Selain itu, lakukan pemindaian virus sebelum mengunduh beragam file, berkas, atau aplikasi ke gawai,” saran dia.
Sebagai pemateri ketiga, Mabrur Inwan membawakan tema “Literasi Digital dan Keadaban Bangsa”. Mabrur menyampaikan, perkembangan teknologi dan media sosial (medsos) memang memudahkan komunikasi. Di sisi lain, pembangunan mental kita sebagai manusia yang adil dan beradab jadi tergerus.
“Banyak narasi fanatisme dan ujaran kebencian di medsos. Ini harus diwaspadai. Jika engkau suka meluapkan amarahmu di medsos, berarti ada yang bermasalah dengan mental kebangsaanmu,” tegasnya.
Pemateri terakhir, Fira Tyasning Tri Utari, menyampaikan tema “Peran Orang Tua dalam Pendidikan Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Fira mengatakan, saat ini orangtua tidak bisa lagi melarang anak untuk berselancar di dunia maya. Solusinya, orangtua harus terus meng-upgrade pengetahuan dan kecakapan digitalnya agar tetap bisa memegang kendali atas akses anak terhadap internet.
“Berikan juga batasan waktu yang tegas pada anak,” ujarnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah satu peserta, Tjhai Sylvia Dewi, bertanya tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi dan medsos agar tidak keluar dari norma adat dan budaya. Syafri Arifudin Masser mengatakan, meskipun medsos ada algoritmanya, tetapi kita punya peran untuk membentuk medsos atau dunia maya kita. “Caranya dengan meningkatkan literasi, kecakapan digital, serta kematangan di dunia nyata dan juga di dunia maya,” ujarnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.