BANTAENG, UJUNGJARI.COM — Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin melakukan kunjungan mendadak di SMP Negeri 1 Bantaeng, Selasa, 3 Agusutus 2021. Dalam kunjungan itu, dia memantau pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang digelar di sekolah itu.

Bupati peraih penghargaan pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan dari PGRI ini kemudian memasuki ruang guru. Dia melihat satu persatu guru yang melakukan PJJ. Dia juga mendapati satu pelajar yang datang ke sekolah karena tidak mampu mengikuti PJJ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin juga bercengkrama dengan beberapa guru. Dia meminta masukan dan saran atas rencana membangun grand desain pembelajaran tatap muka.

Salah seorang guru kelas SMP Negeri 1, Ismail mengatakan pembelajaran tatap muka juga dibutuhkan di sekolah. Dia menyebut, pembelajaran tatap muka itu perlu dilakukan karena terkait dengan pembangunan karakter siswa yang sulit dipantau jika melakukan pembelajaran jarak jauh.

“Harus ada interaksi antara guru dengan murid. Ini juga terkait dengan pembangunan karakter siswa,” jelas Ismail.

Dia menyebut, salah satu rencana yang akan dilaksanakan adalah dengan membagi kelas menjadi tiga bagian. Di SMPN 1 sendiri, kata dia, rata-rata siswa per kelas mencapai 32 orang. Dengan begitu, dalam sehari ada 10 siswa yang berada dalam ruang kelas.

Sekolah akan dibuka enam hari. Setiap tingkatan akan mendapatkan dua kesempatan tatap muka setiap minggunya.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan. saat ini pihaknya bersama dengan Satgas Covid-19 masih menunggu turunnya kasus sebaran Covid-19.

Ia menyebut, saat ini Bantaeng berada pada status PPKM level 3. Hasil saran dan masukan untuk pembelajaran jarak jauh ini akan dibahas dalam rapat bersama unsur-unsur terkait.

“Saat ini Bantaeng ada dalam PPKM level 3. Sambil menunggu penurunan kasus, kita akan merancang grand desain pembelajaran tatap muka ini,” ujarnya.

Dia mengaku, masih akan membahas rencana pembelajaran tatap muka ini bersama dengan instansi dan pihak terkait lainnya. Jika memungkinkan pembelajaran tatap muka, maka akan disepakati grand desain pembelajarannya.  (**)