BANTAENG, UJUNGJARI.COM — Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel, Muhammad Yunus menyebut Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin adalah sosok yang paling peduli terhadap petani.

Dia menyebut, sebagian besar sumber daya yang ada di pemerintahan dikerahkan untuk peningkatan kesejahteraan petani di Bantaeng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu diungkapkan Muh Yunus usai melantik sejumlah pengurus KTNA Bantaeng, di area demplot pertanian KTNA di Desa Ulugalung, Kecamatan Eremerasa, Senin, 2 Agustus 2021.

Menurutnya, Bantaeng adalah salah satu daerah dengan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang unggul di Sulsel.

“Bantaeng ini ada banyak SDM pertanian yang unggul. Mereka mengantarkan Bantaeng ke level Nasional. Tahun lalu, ada wanita tani yang menjadi wanita tani terbaik di Indonesia karena kemampuannya bongkar pasang alat pertanian. Dia itu dari Bantaeng,” jelas dia.

Dia menambahkan, Ilham Azikin juga adalah sosok yang mencintai petani di Bantaeng. Menurutnya, perlakuan pemerintah Kabupaten Bantaeng terhadap petani itu lebih baik dibanding dengan daerah lain di Sulsel.

“Di Bantaeng ini setiap saat ada bantuan alat mesin pertanian. Ada banyak bantuan bibit. Apalagi petaninya dilindungi dengan asuransi pertanian secara full,” ujarnya.

Dia mengajak semua petani yang tergabung dalam KTNA Bantaeng untuk ikut melakukan sosialisasi program-program pemerintah di sektor pertanian. Dia juga berharap KTNA Bantaeng bisa bermitra dengan dinas yang terkait dengan sektor pertanian dan nelayan.

“Marilah kita sosialisasikan semua hal baik ini. Insyaallah Bantaeng akan lebih maju lagi,” jelas dia.

Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, pemerintah akan terus berupaya mendorong terciptanya kesejahteraan untuk petani di Bantaeng. Dia menyebut, saat ini, penpadatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Bantaeng sebagian besar ditopang oleh petani sebesar 38 persen.

“Hebatnya, karena pertanian di Bantaeng tidak terganggu oleh masa Pandemi Covid-19,” jelas Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan nasional tiga tahun berturut-turut ini.

Dia menyebut, petani adalah aktivitas yang sangat mulia. Menurutnya, petani menghidupi diri sendiri dan orang banyak. Oleh karena itu, kehidupan petani adalah kehidupan yang sangat terhormat.

Dia berharap, KTNA hadir untuk memberikan edukasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian. Dia berharap, petani di Bantaeng bisa lebih produktif dan tidak bergantung dengan pupuk subsidi yang terus mengalami pengurangan dari pemerintah pusat.

“Teknologi di sektor pertanian harus menjadi fokus dari KTNA. Kita berharap KTNA bisa hadir memberikan solusi-solusi cerdas untuk peningkatan produksi pertanian,” pungkasnya.

Dia juga sempat menyinggung subsidi pupuk di Bantaeng. Dia berharap KTNA bisa memberikan edukasi atas pupuk subdisi di Bantaeng. Menurutnya, petani tidak mesti terus bergantung terhadap pupuk subsidi.

“Ada petani yang pupuk urea ji na sebut pupuk. Padahal banyak pupuk lain yang secara kualitatif dan kuantitatif lebih baik. Hal ini yang perlu KTNA hadir untuk memberikan edukasi,” jelas dia.

Sekedar diketahui, Andi Novrita Langgara dilantik sebagai ketua KTNA Bantaeng. Pelantikan tersebut dilakukan di area persawahan demplot KTNA di Desa Ulugalung, Kecamatan Eremerasa. Dalam kesempatan itu, Andi Novrita Langgara mengaku akan terus membantu pemerintah untuk memberikan semua kemampuan SDM petani demi meningkatkan sektor pertanian di Bantaeng.

“Kami akan terus berada di belakang pemerintah untuk mendorong dan meningkatkan produksi pertanian di Bantaeng,” jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bantaeng adalah salah satu daerah dengan peningkatan produksi pertanian terbaik di masa Pandemi Covid-19. Pada 2020, pemerintah Provinsi Sulsel memberikan penghargaan terhadap Pemkab Bantaeng yang berhasil meningkatkan produksi pertanian di masa pandemi Covid-19. Selain itu, Badan Ketahanan Pangan Nasional juga memberikan penghargaan terhadap Pemkab Bantaeng yang berhasil meningkatkan ketahanan pangan selama tiga tahun berturut-turut meski berada di masa Pandemi Covid-19.

Selama ini, Pemkab Bantaeng juga terus berusaha untuk melindungi petani dengan asuransi pertanian. Petani di Bantaeng tidak perlu lagi membayar premi asuransi pertanian setelah pemerintah memberikan subsidi terhada premi tersebut.  (**)