GOWA, UJUNGJARI.COM — Pasca menjabat sebagai Dandim 1409 Gowa pada 2 Juli 2021, Letkol Inf Prasetyo Aro Wibowo mengaku sangatlah beda ketika dia masih memimpin satuan sebagai Danyonif 726/Tamalate yang hanya mengurusi dan membina personel satuan. Namun saat memimpin Kodim yang mengurusi teritorial daerah maka bukan hanya personel TNI yang dihadapi semata namun masyarakat segala lapisan.

Apalagi saat ini pandemi covid 19 menjadi fokus pemerintah dan seluruh jajaran pimpinan daerah (Forkopimda) terlibat penuh dalam berupaya mengiptimalkan upaya pemutusan mata rantai penularan covid 19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ditemui di kantornya, Selasa (13/7/2021), Prasetya mengatakan, guna memaksimalkan upaya menghilangkan covid 19 di Gowa, maka dirinya pun mengoptimalkan peran Babinsa (bintara pembina desa) di kecamatan-kecamatan.

” Dalam wilayah teritorial Gowa ada delapan Koramil yang dibawahi Kodim. Di Koramil inilah peran personel cukup besar sebab mereka paling dekat ke masyarakat. Kita berharap dengan keberadaan para Babinsa ini sosialisasi ke masyarakat jauh lebih maksimal lagi, ” kata dandim.

Menurut perwira lulusan AKABRI 2001 ini, pandemi covid 19 bisa segera hilang jika semua pihak saling bersinergi dan kompak menghilangkannya.

” Caranya, mari kita kompak menjalankan prokes, disiplin pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan. Sebab itu jalan satu-satunya memutus mata rantai penularan virus,” jelasnya.

Prasetyo juga mengimbau masyarakat yang belum melakukan vaksin agar segera melakukan vaksin. Menurut dia, manusia yang vaksin jauh akan terjaga dari serangan covid. Kalaupun terkena maka dampak dan risikonya jauh lebih ringan sebab dalam tubuhnya sudah ada penolak virus. Antibodi dalam tubuh cukup kuat menangkis serangan virus. Tapi jika kita tidak memiliki antibodi dalam tubuh maka praktis kelemahan tubuh akan dikuasai oleh virus yang masuk. Makanya sebaiknya mari kita ikut vaksinasi. Vaksinasi aman kok,” ajak Dandim 1409 Gowa ini.

Sejak beberapa malam melakukan razia penerapan PPKM mikro pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) yang telah diterapkan sejak Sabtu 10 Juli 2021 di Gowa, dirinya banyak berinteraksi dengan masyarakat.

Ditanya apakah ada masyarakat yang melawan ketika ditemukan melanggar saat razia prokes, menurut alumni S2 Ilmu Politik Universitas Padjajaran ini belum pernah ada satupun yang demikian.

Prasetyo mengaku salut dengan keramahan masyarakat Gowa. Cuma yang disayangkannya adalah masih adanya warga yang belum paham betul dampak virus bagi tubuh seseorang yang terkena.

” Tapi alhamdulillah mereka mau kok dan saat diminta pakai masker mereka langsung make. Kami juga memberikan surat edaran pak Bupati Gowa terkait penerapan PPKM dan Perda No 2 tahun 2020 tentang wajib masker dan prokes tapi kita sertai dengan penjelasan agar mereka lebih paham. Jadi bukan sekadar diberikan tapi dijelaskan detil manfaat prokes dan kenapa sampai PPKM diberlakukan, ” jelas dandim yang se-tim dengan Bupati Gowa dalam aktivitas razia PPKM saat ini di Gowa.-