GOWA, UJUNGJARI.COM — Sekitar 420 atlet cilik dari sejumlah provinsi di Sulawesi dan Kalimantan bertarung di lapangan hijau GOR Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Selasa (6/7/2021) mulai pukul 08.00 Wita hingga malam.
Turnamen bergengsi yang digelar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Pengkab Gowa ini akan terlaksana selama enam hari ke depan yakni hingga 11 Juli 2021dan diikuti 680 pebulutangkis (420 anak-anak dan 260 dewasa) se Indonesia timur yakni pulau Sulawesi dan Kalimantan.
Ketua panitia pelaksana Muh Sjabaruddin Tutu ditemui di sela tanding untuk kategori usia dini dan pra dini mengatakan, kejuaraan ini diiikuti semua usia yang ada di berbagai klub. Mulai dari usia dini, anak-anak, remaja, pemula dan taruna.
” Pada hari pertama pertandingan diawali oleh usia dini. Setelah itu dilanjutkan dengan pertandingan dewasa. Atlet Gowa yang ikut dalam event ini dan juara maka akan diprioritas oleh PBSI Gowa dikirim latihan di pulau Jawa. Turnamen yang kita lakukan ini targetnya adalah mengangkat citra bulutangkis dan memberikan semangat serta support kepada anak-anak yang dibina. Bahkan saat ini, khusus PBSI Gowa ada sekitar 50 atlet yang dibina. Semuanya menyebar di pelosok Gowa bahkan hingga ke desa-desa. Kita akan memberikan support kepada seluruh atlet untuk mengikuti berbagai kejuaraan agar terus dapat berkembang,” jelas Sjabaruddin.
Meski atletnya banyak, namun penerapan prokes dijalankan ketat oleh panitia. Sistem tanding dibatasi termasuk penonton dengan ketentuan jarak duduk satu meter baik di bawah maupun di atas balkon GOR. Dan semua atlet yang belum giliran tanding termasuk pelatih dan pendampingnya wajib masker dalam GOR termasuk tim wasit lapangan hingga panitia.
Sementara itu Ketua PBSI Gowa Muh Natsir Maudu mengatakan, ajang ini digelar PBSI Gowa dalam rangka proses pembinaan atlet Gowa khususnya untuk memperkuat Gowa kelak dijenjang selanjutnya, baik regional dan nasional, yaitu Praporda, Porda, dan PON.
Gowa sendiri kata Natsir menurunkan sekira 50 orang atlet dari enam klub binaan PBSI Gowa.
” Event ini menggunakan sistem poin. Sehingga klub binaan yang berprestasi akan mendapatkan poin yang akan menjadi penghitungan poin secara nasional, baik untuk Praporda, Porda dan PON. Tapi intinya event ini menjadi ajang penggemblengan kita. Semisal atlet Gowa tentu mereka akan uji kemampuan diri bertarung di sini dan mengukur sejauhmana hasil pelatihan yang dijalaninya selama ini. Begitu juga para pelatih. Dia akan mengukur kemampuan para atlet binaannya, jadi setidaknya event ini jadi sarana pelatihan juga. Pelatihan menghadapi lawan tanding dari provinsi lain dan sambil belajar untuk semakin peka dan mengerti taktik permainan bulutangkis yang bukan hanya semata memperlihatkan ketangguhan fisik tapi juga strategi bermain, ” beber Natsir.
Salah seorang atlet anak-anak yakni Aqilah Nur Safari dari Kabupaten Wajo, Sulsel mengaku deg-degan juga berada di event ini. Aqilah yang baru berusia 9 tahun ini mengaku baru pertamakali ikut pertandingan skala besar. Kendati merasa tegang namun Aqilah dengan jujur mengatakan tetap semangat.
Mustamin, kakek sekaligus pelatih Aqilah mengatakan event PBSI Gowa Open menjadi ajang uji coba bagi atlet binaannya termasuk Aqilah cucunya.
” Ayah dan ibunya Aqilah itu atlet voli pantai dan tenis meja namun putrinya lebih suka bulutangkis karena itu saya latih dengan baik dengan harapan cucu saya ini bisa jadi pebulutangkis handal bukan hanya nasional tapi juga internasional, ” sebut Mustamin.-