GOWA, UJUNGJARI.COM — Satuan Gugus Tugas Covid19 Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa melakukan tracking di Malino Good City (MFC). Tracking ini dilakukan, Senin (5/7/2021) pagi dengan sasaran pemilik kedai, pelayan dan pengunjung di Malino Food City yang terletak di Jl Sultan Hasanuddin, pusat kota Malino.
Seluruh pelayan MFC diswab PCR untuk memastikan kondisi mereka reaktif atau non reaktif pasca viral di medsos pesta musik yang digelar salah satu komunitas bernama Semut (seniman musik dangdut) saat akhir pekan kemarin, Sabtu 3 Juli. Dalam aktivitas malamnya di MFC, komunitas ini dinilai melanggar ketentuan prokes.
Berawal dari itu, tim Satgas Gugus Covid19 kecamatan bergerak melakukan tracking. Seluruh pelayan termasuk pengelola kawasan kuliner Malino ini dites swab antigen/PCR.
Kapolsek Tinggimoncong Iptu Hasan Fadhlyh saat dikonfirmasi, Senin kemarin membenarkan telah terjadi pelanggaran prokes dimana terdapat puluhan orang mengaku anggota komunitas Semut yang beraktivitas di MFC terlihat membentuk kerumunan tanpa jarak, tanpa masker.
” Karena dikuatirkan akan menimbulkan klaster baru maka kita lakukan tracking kepada para pemilik tenant kuliner maupun pelayan di MFC untuk memastikan sebab kita tidak mau klaster covid ini tercipta pasca kegiatan pesta nyanyi tersebut, ” jelas Iptu Hasan.
Kapolsek pun berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Malino dan kemudian melakukan penyemprotan cairan disinpektan di kawasan kuliner MFC, termasuk di tempat menginap para anggota komunitas tersebut. Para karyawan atau pelayan penginapan dites swab antigen dan penginapannya disemprot cairan disingektan. Yang hasil tes antigennya reaktif, dilanjut tes swab PCR. Hasilnya dibawa ke lab di RSUD Syekh Yusuf untuk ditahu hasilnya apa ada yang terpapar atau tidak.
” Kami juga akan menyurat kepada masyarakat atau komunitas Semut yang melakukan kegiatan di MFC malam itu untuk dilakukan tes swab di rumah sakit Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Mari kita bersama memutus mata rantai penyebaran virus covid19 dengan wajib menggunakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun hingga bersih, ” kata Iptu Hasan.
Sementara itu Abd Khadir selaku owner Malino Food City saat dikonfirmasi BKM via whatsapp, Senin (5/7/2021) sore mengatakan terkait adanya acara pesta musik di kawasan kuliner MFC diluar sepengetahuannya.
” Kegiatan musiknya itu kita tidak tau. Kami taunya mereka (komunitas seniman musik dangdut) datang sekitar 35 orang makan minum di Malino Food, katanya pembubaran panitia kegiatan musik. Dan setelah itu mereka mulai mengeluarkan peralatan musik berupa organ/elekton lalu mereka bernyanyi. Kami sempat menegur untuk menerapkan prokes sebab mereka tidak bermasker. Usai ditegur, mereka tidak lagi melakukan aksi joget-joget. Ternyata hal ini viral di medsos melalui pemberitaan salah satu media yang diposting di medsos, ” beber Abd Khadir.
Kendati demikian, Abd Khadir memberikan ruang bagi Satgas Covid19 untuk melakukan tes swab antigen dan PCR bagi karyawan MFC.
” Ada enam orang karyawan Malino Food dites swab antigen termasuk saya juga. Semoga hasil swab nanti tidak ada yang reaktif. Semoga Malino tetap aman dari penyebaran covid19,” ucap Abd Khadir.
Dikatakan Abd Khadir, sejak pandemi berlangsung dan pengetatan penggunaan prokes dilakukan pemerintah, pengelola MFC menjalankan ketentuan tersebut. Pengelola telah menerapkan prokes mulai wajib masker setiap pengunjung masuk di area MFC, bahkan diwajibkan mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
” Pola jarak duduk di dalam area MFC kita atur per jarak 1 meter. Jadi MFC memang adalah kawasan kuliner ketat prokes. Makanya ketika komunitas pemuda bernama Semut beraktivitas didalam tanpa masker dan tanpa jarak, kami langsung beri teguran, ” jelas Abd Khadir.-