Oleh: Annas GS Krg Jalling

AWALNYA saya paling tidak setuju paguyuban Kerukunan Keluarga Turatea (KKT) di Jeneponto dijadikan kendaraan politik atau terlibat dalam politik praktis. Tidak larut dalam kerja-kerja pragmatis membantu partai politik tertentu atau kandidat yang bertarung dalam kontestasi politik baik pemilu maupun pemilukada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setidaknya pandangan ini lahir waktu saya masih aktif sebagai penyelenggara kepemiluan atau pekerja demokrasi. Tepatnya saat mengabdi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan.

Namun, setelah saya keluar dan pensiun dari hiruk pikuk birokrasi, terlebih pada bidang penyelenggara pesta demokrasi dan mulai masuk bergabung menjadi bagian dari keluarga besar KKT, saya menyadari betapa pentingnya perpolitikan di KKT itu. Saya pun berpikir bahwa KKT harus atau mesti berubah sikap politiknya.

Terutama dalam hal partisipasi dan penyaluran aspirasi politiknya. Perlu diberikan ruang dalam konstitusi KKT supaya tidak ketinggalan momentum politik di setiap masa pesta demokrasi. Alasannya sederhana, yakni anggota KKT itu banyak di mana-mana. Tersebar di seluruh penjuru dan selalu menjadi bagian dari dinamika sosial kemasyarakatan.

Tentu itu adalah kekuatan besar. Sekadar diketahui bahwa jumlah populasi maupun sumber daya manusia Jeneponto di luar jeneponto sangat besar. Hampir sama banyaknya dengan penduduk yang domisili di Jeneponto. Itulah sebabnya, mengapa kita perlu melakukan perhatian serius mengenai dijadikannya KKT sebagai salah satu lumbung suara politik sehingga KKT dapat diperhitungan di berbagai even-even politik seperti pilpres, pemilu dan pilkada.

Di satu sisi, saya termasuk orang bersyukur setelah menyaksikan tadi siang di ajang Mubes KKT di Hotel Grand Claro, pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang telah memberikan perhatian besar terkait bagaimana KKT bersikap politik untuk memperjuangkan dan memenangkan anggota KKT yang akan menjadi kompetitor politik.

Di lain sisi, sayalah orang berdosa selalu membantu orang lain baik pemilu maupun pilkada. Olehnya itu, saya ingin tegaskan bahwa setelah saya ada di pusaran politik saya sadar bahwa “ikatte Turatea Rate Tonji”. Wallahu A’lam.

Terima Kasih
Hotel Claro, 4 Juli 2021
Hormatku,

Annas GS Krg Jalling