PINRANG, UJUNGJARI.COM — Warga serbu pasar murah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pinrang di Taman Firdaus, Kelurahan Laleng Bata, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Jumat (30/4/2021).
Pasar murah yang menjual sayuran segar serta bahan pokok lainnya diserbu warga sekitar. Pasalnya harga yang ditawarkan terbilang murah dari biasanya.
Pasar murah sengaja digelar pada bulan Ramadhan guna kestabilan harga menjelang hari raya Idhul Fitri 1442 hijriyah.
Kepala Dinas Ketahanan Panagan Kabupaten Pinrang, Abduh mengatakan pasar murah ini merupakan perpaduan dari kelompok tani binaan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas DLH, Dinas Perkebunan serta Bulog,
ini hasil pemanfaatan lahan pekarangan rumah oleh ibu rumah tangga dibawah binaan beberapa OPD, Dharma Wanita dan PKK Kabupaten Pinrang,” Kata Abdu saat ditemui di lokasi.
Ia menuturkan pasar tersebut dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga di bulan suci Ramadhan ini. Ini pun dilaksanakan tidak setiap hari, tetapi hanya hari – hari tertentu.
“Yang menanam ini para IRT, yang menjual juga mereka, jadi harganya memang cukup murah. Selain itu ada juga kelompok usaha rumah tangga yang menjual, kue-kue kamasan lokal atau jajanan lebaran banyak juga dijual disini. Ini juga untuk kestabilan harga jelang hari raya idul fitri,” bebernya.
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pinrang, Andi Sri Widiyati Irwan. Ia mengatakan pasar murah tersebut kolaborasi dengan petani wanita di 12 kecamatan se-Kabupaten Pinrang. Jenis tanaman yang dijual berupa, kacang panjan, tomat, kangkung, bayam, cabai, dan masih banyak lagi, itu semua hasil dari pemanfaatan pekarangan rumah.
“Sayur dan buah yang dijual ini semua berasal dari lahan pekarangan rumah petani wanita. Harga relative murah, harganya dibawah harga pasar,” ungkapnya.
Sri Widiyati terus mendorong para petani wanita bergerak menciptakan ketahanan pangan mandiri yang dimulai dari lingkungan rumah tangga masing – masing.
“Iya kita terus mendorong para wanita, khususnya petani wanita untuk bersama menciptakan kemandirian ketahanan pangan memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong untuk ditanami buah maupun sayur – sayuran,” ujarnya. (Jaya)