MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Penertiban Pak Ogah pada jalan-jalan protokol yang rutin dilakukan tim terpadu membuat para penyeberang jalan ilegal tersebut jadi beringas.
Pada Selasa (27/4), satu unit mobil petugas Dinas Perhubungan Sulsel dilempari oleh Pak Ogah saat melakukan patroli dan penertiban di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan.
Ketua Tim Edukasi Lalu Lintas (Lalin) Dinas Perhubungan Sulsel, Sitti Marwah
menjelaskan, saat melakukan penyisiran bersama tiga anggotanya, pas di bukaan depan Damri Cabang Makassar Jalan Perintis Kemerdekaan, tim Dishub langsung turun mengatur lalu lintas.
Pak ogah yang sebelumnya mangkal di sana, kabur saat melihat kendaraan petugas dari jauh.
Beberapa menit di lokasi itu, tim langsung melanjutkan perjalanan ke arah pusat kota. Tiba di sekitar perumahan Bukit Katulistiwa, dari jauh Marwah dan anggotanya melihat tiga orang pak ogah yang mengatur lalu lintas.
Lokasinya di bukaan atau pembelokan tepat depan MCD Daya. Saat melihat mobil petugas, ketiganya kabur ke arah MCD.
Tim pun lalu memarkir kendaraan dan langsung turun mengatur lalu lintas.
Marwah dan timnyamelihat pak ogah tersebut. Ternyata mereka tak langsung kabur, justru mengejek petugas dari jauh.
“Sengaja memang, badannya dia kasi goyang-goyang seperti mengejek petugas,” beber Marwah.
Setelah beberapa lama, keempat tim Dishub itu kembali masuk ke mobil. Namun di depan mereka melihat pak ogah yang tadinya kabur saat petugas datang.
Marwa coba memanggil ketiganya, namun tak digubris.
Hingga akhirnya tim memutuskan meninggalkan lokasi itu.
Saat baru menjalankan anggotanya baru menjalankan mobil, dari Jauh Marwah melihat salah satu pak ogah melempar batu.
Lemparan itu menuju ke jendela di pintu tengah. Dia langsung meminta anggota yang duduk dekat jendela tersebut merunduk. Beruntung tak ada yang terluka. Namun kaca mobil sebelah kiri di bagian tengah, rusak.
“Tadi anggota kaget. Kena serpihan sedikit tapi tidak terluka. Cuma memang melemparnya kuat sekali, batunya juga agak besar. Sudah melempar kami coba kejar tetapi mereka kabur di dalam kebun-kebun warga,” ungkapnya.
Setelah aksi itu, dia langsung melapor ke Polsek Biringkanaya. Bahkan dia bersama polisi sempat kembali ke lokasi, menggunakan kendaraan berbeda. Polisi pun mendapati satu dari tiga pak ogah itu kembali ke jalan.
“Tapi yang kembali itu, bukan si pelempar. Mungkin temannya. Pas mau ditangkap, ternyata berhasil kabur. Larinya kencang sekali, polisi tidak bisa mengejar,” ujarnya.
Dia menyangkan adanya aksi pelemparan tersebut. Padahal niatan awal mereka hanya untuk edukasi. Diapun berharap kepolisian mengusut tuntas hal itu. Menindak tegas pak ogah yang bersikap beringas.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sulsel, Abd Azis Bennu akan kembali menindaki pak ogah di sepanjang jalan. Pihaknya berjanji akan tegas, apalagi keberadaannya memang kerap menimbulkan kemacetan di jalanan.
“Dalam waktu dekat kita akan turun terpadu. Perintah pak plt gubernur, harus tegas. Kami libatkan semua, dari kepolisian hingga Dinas Sosial. Karena jangan sampai di hulu diselesaikan di hilirnya tidak. Jadi kembali lagi,” tambahnya. (*)