ENREKANG–Petani Milenial Enrekang Fahrul mengapresiasi kehadiran Kementerian Pertanian RI yang bersinergi dengan Pemda menjadi jalan sukses bagi petani di daerahnya. Termasuk membuat inovasi light trap dalam mengusir hama pada tanaman bawang merah.
“Kita itu banyak belajar dari pak Bupati. Dia adalah guru bagi petani. Kita juga dapat bantuan dari Kementan kan atas usul Pak Bupati. Nah itulah pentingnya kalau pemimpin itu berada di tengah-tengah petani, jadi kita bisa sewaktu-waktu menyampaikan apapun, dan pastinya pemerintah itu akan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fahrul mengakui petani di Enrekang sudah banyak menikmati bantuan yang diberikan Kementan. “Kita semua ini sangat berterima kasih kepada pemerintah,” tuturnya.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha juga menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkab Enrekang dan petani bawang merah.
“Kita ini kagum dengan Sulawesi Selatan, karena produksinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Enrekang, tapi bisa menyuplai Kalimantan dan Pulau Jawa, bahkan saya mengalami sendiri, kalau beberapa tahun yang lalu Enrekang sudah mengespor bawang merah,” tandasnya.
Di hadapan Bupati dan para petani, Tommy mengajak masyarakat Enrekang untuk bangga bertani, dan bersiap-siap dikunjungi banyak wisatawan, karena wisata malam yang menyuguhkan pemandangan lampu perangkap dan pengusir hama (light trap) pada pertanaman bawang merah yang menyala di malam hari itu sedang viral.
“Ayo datang ke sini, habiskan malam anda bersama dengan keluarga atau orang-orang tercinta, karena kami percaya, menikmati Enrekang di malam hari itu membawa cerita tersendiri, karena ini unik, desa di siang hari, namun malamnya seperti berada di kota besar dengan gemerlapnya lampu di sepanjang mata memandang, ” tutupnya.