MAKALE, UJUNGJARI.COM –, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan John Rende Mangontan ,(JRM) menyatakan kesedihannya turut berdukacita atas meninggalnya dua guru asal Toraja ditembak di Puncak Papua.
Dia adalah Yonathan Renden (28), dan Oktavianus Rayo (42) meregang nyawa setelah ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Boega, Kabupaten Puncak Papua.
Yonathan Renden, merupakan guru SMP I Boega ditembak, Jumat (9/4),
sedangkan Oktavianus Roya, ditertembak Kamis (8/4/), bertugas di SD Jambul, Distrik Beoga, sekitar tiga kilometer dari kampung Julugoma.
Yonathan adalah warga Dusun Tiromanda, Lembang Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila’, Toraja Utar, kata JRM.
Kepergian untuk selala-lamanya dua pahlawan tanpa tanda jasa warga Toraja ini, tentu membawa duka mendalam bagi keluarga, anak dan istrinya sebab kematiannya menyayat hati secara tragis. Meski begitu keluaga hendaknya tetap tegar dan tabah dengan cobaan ini.
Atas nama Ketua Ikatan Keluarga Toraja Provinsi Papua prihatin dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudara kita ditengah melaksanakan tugas mulia sesuai amanah Undang-Undang mencerdaskan kehidupan.
Menurut JRM, Puncak adalah sala satu kabupaten sangat terpencil dan tertinggal dibidang pendidikannya, namun sayang Yonathan dan Octavianus tulus mengabdi dihadiai timah panas KKB sedang melaksanakan tugas.
Meski warga Toraja di Papua berduka dengan insiden penembakan dua guru, baik pribadi dan anggota DPRD Sulsel, serta ketua IKT Prov Papua harapkan tetap tenang menerima kejadian ini, dan menghimbau warga Toraja di Papua tetap waspada dan jangan terprovokasi merusak ketenteraman.
Demikian pula kepada pihak TNI-Polri diminta mengusut tuntas kejadian ini dan memberi rasa aman dan nyaman agar masyarakat Toraja di Papua tetap menjalankan tugas dan aktivitasnya dengan baik demi Tanah Papua sama-sama kita cintai.
Selain itu JRM juga menghimbau Komnas HAM mengusut tuntas dan mengkaji secara objektif persoalan di Papua dengan banyaknya kejadian melanggar hak asasi manusia, serta
mendesak Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Puncak memberikan penghargaan dan reword maupun jaminan masa depan kepada anak almarhum karena Yonathan dan Octavianus pejuang tanpa tanda jasa memajukan pendidikan di daerah terpencil di tanah Papua tapi sayangnya dirampas nyawanya dengan tima panas.
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum, pungkas JRM (agus).