GOWA, UJUNGJARI.COM — Rencananya, Juli 2021 mendatang sekolah tatap muka mulai diberlakukan di Kabupaten Gowa. Hal ini disampaikan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan usai mengikuti sebuah acara di Makassar, Senin (5/4/2021).
Rencana sekolah tatap muka ini telah disetujui Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dan hal itu ditandai dengan kunjungan tim Disdik Sulsel ke Gowa untuk membahas bersama Pemerintah Kabupaten Gowa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Kadis Pendidikan Sulsel bersama jajarannya telah datang bersilaturahmi ke sini (Gowa). Kita sudah sepakat bersama bahwa sekolah tatap muka Insyaa Allah kita berlakukan Juli mendatang,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Karenanya, Adnan pun mewanti-wanti jajaran Dinas Pendidikan Gowa agar sebelum pelaksanaan sekolah tatap muka ini seluruh guru mulai TK, SD, SMP, himgga SMA pun harus sudah divaksin.
” Untuk pelaksanaan sekolah tatap muka ini maka seluruh guru harus sudah tuntas menjalani vaksinasi covid 19, paling lambat pertengahan Mei mendatang sudah tuntas vaksinasi. Jadi yang belum vaksin silakan vaksin April ini atau paling lambat Mei. Kebapa karena kita harus pastikan sebelum sekolah tatap muka dimulai semua guru sudah menjalani masa pembentukan antibodi selama 28 hari pasca divaksin,” kata bupati.
Adnan juga meminta jajaran Disdik Sulsel agar memberikan data guru yang belum divaksin kepada Pemkab Gowa untuk dilakukan warning vaksin.
” Semua guru baik itu guru TK, SD, SMP hingga SMA termasuk SMK haris sudha vaksin. Sekarang kita sudah mulai minta kepada Kadis Pendidikan Sulsel kalau ada guru SMA-SMK yang belum divaksIn tolong datanya diberikan kepada kami supaya kita bisa lakukan sinkronisasi berapa guru SD yang sudah divaksin, berapa guru SMP, SMA, SMK termasuk guru SLB. Kenapa kita butuh data guru yang belum divaksin? Agar kami selaku pemerintah daerah bisa segera menindaklanjuti secara cepat agar guru yang belum divaksin bisa segera divaksin. Kalau misalnya ada guru yang belum divaksin di provinsi maka berikan ke kami cepat agar bisa dilakukan vaksinasi,” ungkap Adnan.
Terkait model pembelajaran di sekolah nanti dalam kondisi pandemi ini, Adnan mengatakan akan dilakukan secara terbatas di kelas-kelas yakni terbatas 50 persen saja.
” Jadi nanti kita buat simulasinya seperti apa. Jika simulasi selesai nanti kita panggil semua kepala sekolah agar menerapkan seperti simulasi yang akan kita berlakukan tersebut,” jelas Adnan.
Anak-anak murid yang akan ikut belajar di kelas pun akan ditracking apakah orangtuanya telah divaksin covid 19 atau tidak.
” Kalau orangtuanya belum divaksin maka kita akan usulkan divaksin. Ini bagi orangtua yang memperbolehkan anaknya untuk mengikuti belajar tatap muka di sekolah,” papar Adnan.
Sebelumnya, sejak mewabahnya covid 19 pada Maret 2020, setahun lebih sekolah tatap muka ditiadakan. Sekolah hanya dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online antara guru dengan siswa.
Namun saat ini kondisi pandemi covid 19 mulai melandai di Indonesia termasuk Kabupaten Gowa sehingga pemerintah mulai mencoba untuk membuka krmbali aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Kendati dibuka sekolah tatap muka, namun prosedur pelaksanaannya nanti tetap wajib menerapkan protokol kesehatan. Para siswa maupun guru diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan kehadiran siswa hanya 50 persen dengan ketentuan tetap melakukan tracking. Bahkan para orangtua yang menyetujui anaknya ikut sekolah tatap muka ini dipastikan sudah menjalani vaksinasi covid 19.-