GOWA, UJUNGJARI.COM  —  Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110 berakhir Rabu besok (31/3/2021). Pasca pembukaan program ini 2 Maret lalu, aktivitas para personel pelaksana program yang jumlahnya 150 orang dari berbagai kesatuan TNI yang ada di Sulawesi Selatan inipun antusias diselesaikan.

Salah satu item pekerjaan fisik yang saat ini fokus dituntaskan adalah pembangunan jembatan di Kampung Allu. Awalnya dalam perencanaan program TMMD yang difokus di Kampung Allu, Dusun Tanakaraeng, Desa Tanakaraeng  Kecamatan Tanakaraeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan ini akan dibangun dua unit jembatan dengan ukuran 9×5,5 meter. Namun karena terkendala cuaca, maka pembangunan jembatan difokuskan pada satu unit saja. Satu jembatan lagi disepakati akan dikerjakan melalui karya bakti TNI setelah TMMD selesai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena mengejar target, akhirnya pekerjaan jembatan I dikebut. Bahkan jam kerja para personel TNI dari berbagai satuan bergotong royong baik siang maupun malam hari.

Danpos Manuju Peltu Bakri kepada Beritakota Makassar, Senin (29/3/2021) malam saat dikonfirmasi dari lokasi TMMD di Kampung Allu mengatakan, pihaknya menambah jam kerja pembuatan jembatan di malam hari untuk mengejar target penyelesaian program.

” ini malam ketiga kami bekerja di jembatan. Progresnya alhamdulillah sudah semakin mendekati perampungan. Malam ini kita sudah pasang plat untuk pengecoran lantai jembatan. Semoga besok (Selasa, red) pengecoran sudah bisa dilakukan,” kata Peltu Bakri.

Dikatakannya, sejak dilakukan penambahan jam kerja di malam hari, para personel antusias bekerja. Jam kerja malam dimulai pukul 19.00 Wita sampai pukul 23.00 Wita.

” Jadi personel bekerja mulai pagi jam 07.00 hingga pukul 17.00 Wita. Kemudian ba’da maghrib lanjut lagi hingga jam sebelas malam. Dan kami sudah tiga malam bekerja,” kata Peltu Bakri.

Ditambahkan selain pengerjaan jembatan dikebut, personel juga merampungkan pekerjaan jalan sepanjang 1.000 meter (1 Km) x5,5 meter serta pembuatan dua unit MCK ditambah dua unit lagi bantuan pihak Ponpes Yuhana serta lima unit plat duiker.

Sementara itu, sehari sebelum penutupan TMMD 110 ini, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni didampingi Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Muh Suaib meninjau progres program TMMD di Kampung Allu tersebut, Selasa (30/3/2021) siang.

Di lokasi tersebut, Adnan melihat secara langsung aktivitas para personel TNI bersama warga sekitar baik di lokasi pembuatan jalan maupun pembuatan jembatan I.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di lokasi mengatakan adanya program TMMD ini tentunya akan memberikan fasilitas akses ke masyarakat sehingga merangsang tumbuhnya ekonomi masyarakat desa.

Dikatakan Adnan, Pemkab Gowa sudah tiga kali melakukan kegiatan  kerjasama TMMD bersama TNI yang pertama di Kecamatan Bungaya kemudian Tompobulu dan sekarang di Kecamatan Manuju.

” Kita berharap kegiatan seperti akan terus terlaksana di daerah-daerah terpencil Gowa. Ini adalah kontribusi yang baik. Tentunya akan berdampak baik pada daerah yang jadi lokasi TMMD,” jelas Bupati Gowa.

Terpisah, Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Muh Suaib mengatakan hingga sehari menjelang penutupan kegiatan TMMD ke 110 ini, pelaksanaan pekerjaan di lokasi masih berjalan antusias.

Dikatakan dandim, sesuai dengan target, pada 31 Maret besok (Rabu hari ini, red), pekerjaan fisik harus rampung 100 persen.

” Mau tak mau, pekerjaan memang harus rampung besok sesuai target program yakni 31 Maret. Jujur, pekerjaan fisik di lokasi TMMD memang sempat tersendat karena faktor cuaca. Hampir setiap hari hujan turun sehingga menyulitkan personel untuk bekerja intens. Jadinya pekerjaan tertunda-tunda. Tapi kita optimis, paling lambat besok kita sudah lakukan pengecoran dan sisanya adalah finishing. Kondisi terakhir seperti yang kami tinjau bersama pak bupati dan pak wabup tadi siang, fisik jembatan sudah tersambung dan sisa kita patenkan dengan pengecoran plat. Setelah besok sisa finishing saja. Dan paling lama finishing dilakukan selama satu minggu setelah penutupan TMMD besok,” papar Letkol Arh Muh Suaib.

Diakuinya, jika berbicara konstruksi, pekerjaan jembatan memang harus membutuhkan waktu paling cepat 40 bulan. Namun, apa yang dilakukan para TNI ini diakuinya luar biasa sebab bisa membangun jembatan hanya dalam satu bulan itupun terhadang cuaca.

” Namun yang jelas kami utamakan kualitas. Buat apa juga kerja diburu-buru kalau toh kualitasnya tidak bagus. Kan kami TNI sebagai pelaksana yang malu. Makanya kami jaga kualitas. Apalagi ini sebuah jembatan, tentu ketahanan dan kekokohan yang prioritas,” jelas dandim.

Untuk ketahanan lebih baik lagi, tambah Letkol Arh Muh Suaib, area kaki jembatan akan dihiasi bronjong agar jika air sungai membesar tidak akan menggerus kaki pondasi jembatan.

Sementara untuk fisik pekerjaan jalan sepanjang 1.000 meter itu juga belum diberi sirtu.

” Kami betul-betul butuh dasar jalanan yang padat dan rata. Setelah itu barulah kita tutupi dengan sirtu. Ini kita lakukan agar bagian-bagian jalan tidak rusak ketika hujan turun dimana jika tidak rata dan padat maka tanahnya akan naik menjadi lumpur. Karena itu harus betul-betul rata dan padat dulu baru diberi sirtu pada lapisan paling atasnya,” jelas dandim sembari mengatakan dalam pekerjaan jalan dan jembatan pihaknya melibatkan pihak Dinas PUPR Gowa yang ahli dalam hal konstruksi.

Diakuinya hujan saat ini tidak bisa dielakkan. Sesaat meninjau lokasi pembuatan jembatan, cuaca juga sempat hujan deras sehingga rombongan baru bisa meninjau setelah hujan reda.

” Kami sudah melapor ke Pangdam XIV Hasanuddin agar dalam TMMD tahun berikut kita jangan diberi target waktu pada TW I (triwulan I) sebab musim hujan. Kami meminta agar kegiatan TMMD dilakukan pada TW II yakni sekitar Juni ke atas,” tambahnya lagi.-