GOWA, UJUNGJARI.COM — Pasca terimbas covid 19 setahun lalu dan membuat 114 warga binaan terpapar virus berbahaya corona, akhirnya pihak Lapas Perempuan Kelas II Gowa pun makin memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam lingkup Lapas.

Kalapas Perempuan Kelas II Gowa Eko Suprapti mengatakan, karena adanya pengalaman ratusan warga binaan terpapar covid 19 di tahun 2020 lalu membuat pihaknya lebih memperketat prokes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu upaya memperketat prokes sepain 4M adalah menyekat keluarga warga binaan saat berkunjung (membesuk) dengan tidak membolehkan kunjungan tatap muka tapi hanya melalui kaca.

” Hal ini sudah kita terapkan sejak setahun ini dengan kunjungan menggunakan kaca (disekat partisi kaca) Kami juga beri fasilitas pelayanan dengan memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk berbicara dengan keluarga melalui pesawat telepon seperti wartel. Jadi kami tidak bolehkan warga binaan membawa atau menyimpan HP,” kata Eko Suprapti.

Dikatakannya saat ini, pihak harus sterilisasi lingkup Lapas termasuk sterilisasi para pegawai Lapas yang berinteraksi dalam Lapas maupun luar Lapas.

” Saat ini kami memiliki 81 pegawai. Kesemuanya menjalani vaksinasi sinovac. Tentunya kita harapkan semua pegawai yang telah divaksin hari ini bisa memiliki antibodi yang baik ” jelas Rko Suprapti ditengah pelaksanaan vaksinasi di aula Lapas Perempuan, Jumat (26/3/2021) lalu.

Dikatakannya, hingga saat ini seluruh pegawai dan warga binaan dalam kondisi kesehatan yang baik. Meski demikian, ancaman covid 19 yang sewaktu-waktu bisa datang kembali membuatnya harus lebih waspada lagi. Sehingga pihaknya pun meminta dilaksanakan vaksinasi di Lapas Perempuan dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa.

” Untuk vaksin pertama ini kami utamakan dulu kepada para pegawai Lapas sebab mereka bertugas setiap hari melayani warga binaan dan setiap hari berinteraksi dengan masyarakat luar Lapas. Untuk warga binaan kami saat ini berjumlah 316 orang dan 2 orang tahanan.

Tahun 2020 lalu kata Eko Suprapti, wrga binaan yang sempat terpapar covid 19 sebanyak 114 orang. Kini semuanya telah kembali ke Lapas menjalani proses hukum setelah mengikuti karantina di salah satu hotel khusus terpapar covid di Makassar.

” Mereka semua kembali menjalani proses hukuman di Lapas ini dan tetap menerapkan prokes. Semoga mereka sehat selalu. Untuk menjaga dan menghindarkan mereka dari penyebaran virus corona, kami tidak membolehkan mereka bertemu keluarga secara langsung. Tapi mereka bertatap muka dengan  dilapisi partisi kaca. Ini sudah setahun kita berlakukan dan itu berdasarkan peraturan menteri,” jelas Kalapas Perempuan Kelas II Gowa ini.

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gowa yang juga jubir Satgas Gugus Covid 19 Gowa dr Gaffar kepada ujungjari.com, di aula pelaksanaan vaksinasi Lapas Perempuan mengatakan untuk vaksinasi yang dilakukan Jumat kemarin meliputi dua Lapas yang ada di Gowa yakni Lapas Narkotika dan Lapas Perempuan dengan total peserta vaksin sebanyak 215 orang.

Untuk Lapas Narkotika sebanyak 135 pegawai divaksin dan untuk Lapas Perempuan sebanyak 81 orang pegawai.

Vaksinasi kepada pegawai dua Lapas di Gowa ini dalam rangka menekan penularan covid 19. Selain itu, mereka juga merupakan petugas pelayanan publik sehingga menjadi syarat untuk dilakukan vaksinasi. 

” Kami memfasilitasi pemberian vaksin kepada seluruh petugas yang ada, baik di Lapas Perempuan maupun di Lapas Narkotika. Kami targetkan semua Lapas termasuk Lapas imigrasi atau lembaga yang sifatnya vertikal bisa kita selesaikan minggu ini,” kata dr Gaffar.

Dirinya menargetkan, pemberian vaksinasi kepada petugas pelayanan publik diharapkan dapat terselesaikan pada Juni 2021mendatang. Sehingga pada pertengahan bulan yang sama tersebut dapat dilakukan vaksinasi untuk kelompok masyarakat umum. 

” Pada tahap ini kita upayakan juga dapat menvaksin seluruh anggota binaan yang ada. Awalnya kita telah mengajukan untuk memberikan vaksin kepada anggota binaan, hanya saja dari koordinasi yang dilakukan masih menunggu kebijakan pusat,” jelas dr Gaffar. 

Ia menyebutkan, hingga pelaksanaan vaksinasi tahap kedua dilakukan jumlah vaksin jenis Sinovac yang digunakan sudah sebanyak 780 vial atau menyasar 7.780 penerima vaksin yang didalamnya ada dosis pertama dan dosis kedua. Sementara, untuk total penerima vaksin di Gowa secara keseluruhan sekitar 10.000 penerima vaksin. 

“Untuk tenaga kesehatan yang sudah kita vaksin ada 3.000 orang, jadi dengan jumlah petugas pelayanan publik dan kelompok lansia mencapai 10.000 orang,” tambah dr Gaffar lagi.-