GOWA, UJUNGJARI.COM — Rencana Pemkab Gowa mengembangkan peternakan sapi perah segera terwujud pasca penandatanganan MoU dengan pihak PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) beberapa hari lalu.
Dalam kerjasama itu, Universitas Hasanuddin turut dilibatkan terkait penyediaan SDM untuk pengelolaan peternakan besar yang bukan hanya kawasan peternakannya saja tapi juga pabrikasi pengolahan susu.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Unhas siap mendukung pembangunan Kabupaten Gowa untuk bidang peternakan dan pendidikan.
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, dalam kerjasama Pemkab Gowa-Cimory ini, Unhas juga ikut ambil bagian dalam kerjasama itu khusus untuk pendidikan, pelatihan dan pengabdian masyarakat.
” Kami dari Unhas siap membackup Pemkab Gowa untuk berkembang berbasis ilmu pengetahuan. Sehingga apapun yang menjadi program kementerian, progarm Pemerintah Kabupaten Gowa kami siap menjadi bagian dari kerjasama,” kata Rektor Unhas.
Khusus dalam bidang peternakan dan pengembangan sapi perah, Unhas kata Prof Dwia akan siap membantu dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM). Pihaknya akan menyiapkan tenaga ahli untuk memberikan pendampingan para peternak sapi.
” Kami akan menyiapkan tenaga ahli untuk para peternak dan membuat vokasi terkait pengelola sapi perah disini sehingga industri ini bisa cepat beroperasi,” kata Prof Dwia.
Prof Dwia menambahkan, program ini perlu mendapatkan dukungan. Diakuinya program ini sangat strategis untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Karena program ini tentu akan dapat menyerap tenaga kerja sehingga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
” Tidak saja berbicara soal produksi sapi perah tapi kita juga berbicara sektor kesehatan untuk mensupport masyarakat kita untuk dapatkan nutrisi dengan murah dan mudah sehingga meningkatkan kualitas dan sektor ini juga strategi untuk meningkatkan viskal kita. Ini bisa meningkatkan ekspor dan menekan impor,” jelasnya.
Dirinya meminta Dekan Fakultas Peternakan Unhas untuk total mensupport pengembangan pengolahan sapi perah di Gowa. Apalagi menurutnya ini akan menjadi ladang bagi mahasiswa Unhas untuk praktek langsung.
” Gowa adalah bagian dari Sulsel dan Makassar. Karena sebagian besar sumber daya makassar ada di Kabupaten Gowa. Kami meminta agar mahasiswa-mahasiswi harus ikut dalam segala aktivitas. Kami berharap dari kalangan mahasiswa kita lahir pebisnis-pebisnis ternak apalagi yang tinggal di Kabupaten Gowa,” kata Prof Dwia.
Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan bahwa kehadiran semua pihak dalam program pengembangan sapi perah ini memang dibutuhkan di era saat ini. Karena menurutnya keberhasilan suatu program ditentukan oleh sinergitas dari semua pihak salah satunya dari akademisi.
” Akademisi hadir untuk memberikan saran dan masukan kepada pemerintah agar bisa duduk bersama-sama dalam menyusun sebuah konsep yang jelas agar kita bisa memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sinergitas adalah syarat mutlak karena tidak ada keberhasilan yang lahir dari satu tangan,” kata Adnan.-