GOWA, UJUNGJARI.COM — Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni tiba di Baruga Karaeng Galesong kantor Pemkab Gowa dengan wajah riang, Kamis (4/3/2021) pukul 10.00 Wita. Mengenakan kopiah dan baju batik motif Syekh Yusuf Al Makassary, orang kedua di Kabupaten Gowa ini menyapa semua pegawai maupun pejabat Pemkab Gowa serta jajaran Forkopimda yang menghadiri pencanangan vaksinasi tahap II.
Rauf yang lebih akrab disapa Kr Kio ini pun menyapa para jurnalis yang sudah stay meliputi rangkaian pencanangan vaksinasi tahap II tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dihadapan awak media, Wakil Bupati Gowa yang dikenal tegas namun suka humor ini berharap semua masyarakat mau divaksin.
” Jangan maki ragu, jangan takut. Contohnya saya, saya ini berumur 62 tahun sudah lansia juga, tentunya penyakit saya banyak. Ada jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, asam lambung dan lainnya. Tapi saya tetap mau divaksin karena ini satu-satunya cara memutus mata rantai covid selain disiplin prokes terutama di Sulsel dan Indonesia tentunya. Karena itu saya imbau kepada seluruh masyarakat mari kita divaksin sama-sama. Hari ini saya divaksin juga. Saya orang kedua yang divaksin setelah Pak Bupati Gowa,” kata Abd Rauf Malaganni.
Saat namanya disebut untuk divaksin, Rauf langsung buka baju batik warna merah yang dikenakannya. Dan yang menyuntikkan vaksin ke lengan kirinya adalah putrinya sendiri yakni dr Annisa Verawaty.
” Tekanan darah saya termasuk tinggi yakni 160/100, padahal sebelum ke sini tekanan darah saya hanya 130/80. Setelah diperiksa dan discreening, petugas vaksin bilang saya bersyarat untuk vaksin. Makanya saya vaksin. Saya tidak ada rasa kuatir. Kalau kuatir saya tidak akan datang disini (tempat vaksin). Kenapa harus kuatir, tidak usahlah kuatir karena tentu pemerintah dan dokter sudah memperhitungkan itu untuk kebaikan masyarakat,” jelas Wabup Gowa.
Setelah dirinya, menyusul istrinya Mussadiyah Rauf setelah istri Bupati Gowa Priska Paramita Adnan. Keduanya dilayani penyuntikan vaksin sesuai mekanisme yang dijalani yakni daftar, pemeriksaan kesehatan lalu screening. Jika hasil screening bersyarat, maka mereka langsung ke meja pelayanan vaksin yang dilakukan para vaksinator yang ditugaskan bergantian.
Pelayanan vaksin ini juga dilakukan pada vaksinator dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai SOP pelayanan vaksin. Hal sama dilakukan para peserta vaksin yakni mengenakan masker dan rutin menyemprotkan cairan hand sanitizer.-