GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan bersama pihak PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) diwakili Dadang Suryana selaku Farm Manager PT Sumber Citarasa Alam Cimory Group melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) untuk pengembangan sapi perah dan industri pengolahan susu sapi. Penandatanganan empat Mou bidang peternakan ini dilakukan Adnan tiga hari pasca pelantikan dirinya sebagai Bupati Gowa pada periode keduanya.

Penandatanganan ini dilakukan kedua pihak disaksikan Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo dan sejumlah dirjen lingkup Kementan RI di aula Padivalley, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Senin (1/3/2021) siang. Selain PT Cimory, penandatanganan MoU lainnya adalah Dirjen Peternakan dan Keswan Kementan RI Nasrullah, Presdir PT Berdikari Harry Warganegara dan Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah penandatanganan ini, kedua belah pihak akan langsung melakukan aksen. Salah satu yang sudah jalan adalah penjajakan tiga bakal lokasi yang telah ditunjuk masing-masing terletak di Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao. Kerjasama ini juga melibatkan Universitas Hasanuddin terkait kerjasama pelatihan penyiapan SDM pengembangan sapi perah dan industri dimaksud.

Bupati Gowa Adnan Purichta  Ichsan usai penandatanganan mengatakan yang jelas dalam kerjasama ini ada keuntungan yang diberikan Cimory ke Pemkab Gowa.

” Kita sudah kasi tiga lokasi dan dia (Cimory) sudah survei. Nanti mereka akan fix-kan dari tiga lokasi itu. Salah satu yang kita tunjukkan adalah eks pabrik markisa Gowa yang di Tinggimoncong. Dan setelah peresmian kerjasama ini kita akan segera lakukan kegiatannya. Untuk program pengembangan sapi perah ini kita siapkan 100 hektare lahan dengan investasi senilai 50 miliar rupiah,” jelas Adnan.

Sebelumnya, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, Indonesia punya kontur lahan agroklimaks. Semuanya potensi. Oleh karena itu, pertanian dan peternakan sebenarnya di semua provinsi memiliki akses untuk dioptimasi. 

” Hari ini saya melihat sebuah penandatanganan antara Kementerian Pertanian, Bupati Gowa, Universitas Hasanuddin dan opyeker perusahaan Cimory bersama dengan pihak Berdikari yang besok akan bekerjasama mulai dari hulu ke hilirnya. Jadi tidak hanya budidayanya tapi kita masuk kepada bagaimana memekanisasi yang ada dan mengindustrikan yang ada dan kemudian sudah siap pasarnya,” kata Syahrul.

Mantan Gubernur Sulsel ini juga mengatakan, Bupati Gowa di periode keduanya ini sangat ingin menjadi lokomotif yang tentu dibackup oleh Unhas. Adanya pelibatan Unhas didalamnya agar bisa menjadikan budidaya peternakan itu multi efek, multi skala ekonomi.

” Hari ini saya berharap besok kita akan menghasilkan sapi-sapi perah yang bisa bermuara pada industri susu dan saya berharap dalam waktu singkat pabrik itu atau industri itu bisa bermuara dengan hadirnya produk susu baru yang ada di Indonesia. Tentunya tidak bisa dengan membalikkan telapak tangan saja, tapi mudah-mudahan percepatan dilakukan pak dirjen dan tentu akan dibantu oleh pemerintah daerah,” kata Syahrul.

Syahrul pun mengatakan selama ini di Indonesia masih butuh susu yang cukup besar dan pemenuhan susu masih sangat terbatas sehingga impor susu itu berkontribusi besar selama ini.

” Dalam lima bulan ke depan sudah harus ada aksi, tidak usah terlalu banyak teori dan terlalu panjang konsepsinya. Segera wujudkan secara nyata,” tantang Mentan RI yang juga paman dari Adnan ini.

Usai MoU, Mentan RI bersama Bupati Gowa lanjut berkunjung ke Polbangtan Kecamatan Bontomarannu dan kampus Guppi Samata di Kecamatan Somba Opu.-