PANGKEP, UJUNGJARI.COM — Sudah lebih dari setahun warga Tanjung Mate’ne, Kampung Baru, Kelurahan Boriappaka menyimpan rasa kecewa ke Pemkab Pangkep.
Penyebabnya akses jalan satu-satunya warga di kampungnya mengalami abrasi dan longsor, namun tak kunjung diperbaiki pihak Pemkab. Padahal peristiwa amblas dan longsor itu sudah terjadi sejak Oktober 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat tidak digubris oleh pemerintah, warga kemudian berinisiatif secara swadaya menggalang dana dan mengerjakan jalanan tersebut.
Mereka membeli timbunan serta mengerjakan sendiri jalanan tersebut. Gotong royong rasa kecewa ini dilakukan warga setempat, Selasa (26/1).
Muhammad Syahrir, salah seorang warga Kampung Baru menjelaskan jika warga di kampungnya sangat kecewa dengan pemerintah setempat karena jalan longsor dibiarkan terjadi berlarut-larut.
Kondisinya sangat memprihatinkan karena jalanan sudah putus namun tak kunjung diperbaiki pihak pemerintah.
“Sebenarnya pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah pernah datang meninjau lokasi. Bahkan sudah melakukan pengukuran. Ketika itu warga telah dijanjikan bahwa jalan amblas akan diperbaiki tahun ini. Tapi hanya janji manis, namun belum pernah ada realisasi dari janji itu,” kata Syahrir, Rabu (27/1).
Dikatakan Syahrir, warga yang terlanjur kecewa, terpaksa menggalang dana kemudian mengerjakan jalanan tersebut.
“Dari pada menunggu janji dari Pemerintah. Lebih baik kita berswadaya memperbaiki jalan sendiri,” ujar Syahrir menirukan pengakuan warga.
Bukan hanya warga yang kecewa. Ketua Komisi III, Muhammad Ramli juga mengaku kecewa dengan pemerintah yang tak responsif dan lamban menyikapi kondisi jalan warga yang rusak dan sudah hampir setahun dibiarkan longsor.
“Masalah longsor dan jalan amblas ini, akan segera ditindaklanjuti. Kita akan agendakan rapat dan memanggil dinas terkait dan pemerintah setempat. Pihak berkompeten itu harus dimintai keterangan supaya dewan memperoleh kejelasan dan sebelum mengundang pihak pemerintah. Dewan juga akan meninjau langsung lokasi longsor itu,” ucap Ramli.
Sementara itu, kepala BPBD Pangkep, Kallang Ambo Dalle mengaku telah memerintahkan timnya melakukan telaah staf untuk memperbaiki jalan longsor tersebut.
“Pihak BPBD sejak tahun lalu sudah melaporkan masalah jalan ini ke pimpinan. Namun sampai sekarang kita juga belum menerima disposisi dari atasan. Bahkan telah dilakukan pengukuran dan perhitungan rencana besaran anggaran yang dibutuhkan. Berdasarkan perhitungan sementara, jalan itu diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp300 juta,” jelas Kallang.
(Udi)