BARRU, UJUNGJARI.COM — Kelangkaan pupuk yang membuat para petani resah karena sulit diperoleh. Apalagi kondisi ini diperparah dengan adanya pihak tertentu yang memainkan harga dan tidak sesuai harga eceran tertinggi( HET).
Bupati Barru Suardi Saleh sebagai penanggungjawab pemerintah kabupaten tak ingin warganya yang umumnya bergerak dibidang pertanian mengalami kesulitan memperoleh pupuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia pun meminta agar distributor, agen hingga ditingkat pengecer pupuk tidak memainkan harga diluar yang ditetapkan pihak pemerintah.
“Harga pupuk harus sesuai harga eceran tertinggi( HET) Rp 112 per zak. Kalau memang ada harga diatas dengan alasan harus ada biaya transport maka mesti dijelaskan secara transparan kepada petani,” harap Suardi.
Suardi Saleh menyatakan hal tersebut dihadapan kelompok tani penerima bantuan hand traktor yang diserahkan Suardi di Baruga Singkerru Adae, Jumat (22/1).
Sementara itu Kadis Pertanian, Ahmad yang dihubungi menyatakan saat ini harga pupuk di Barru tetap normal. Hanya saja ada wilayah tertentu seperti di desa Gattareng, para petani tidak bisa membeli pupuk sesuai harga eceran tertinggi (HET) karena ada biaya transpor yang harus disesuaikan dengan kondisi wilayahnya yang jauh.
“Biaya transpor ke Desa Gattareng mencapai Rp30 ribu sehigga bisa saja petani disana harus mengeluarkan biaya pembelian pupuk sebesar Rp142 ribu per zak,” pungkas Ahmad. (Udi)