MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Program vaksinasi Sinovac yang di berikan secara gratis oleh pemerintah, menimbulkan polemik di mata masyarakat. Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya, gelar Talky Show dengan tema “Menolak Vaksin, Siapa yang di Rugikan”, di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (21/1).

Beberapa pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Baik dari Aktivis Mahasiswa, Pengamat Kesehatan dan Akademisi, Pengamat Hukum dan dari Komite Nasioanal Pemuda Indonesia (KNPI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengamat Kesehatan dan Akademisi, Muh Irwan mengatakan, terkait vaksin ini, masih pro-kontra dikalangan ilmuwan. Sehingga menurutnya, vaksin ini berdasarkan penelitian terlalu terburu-buru masuk Indonesia.

“Apalagi orang melihat bahwa ini dipolitisasi. Jadi saya melihat proses pembuatan atau fase-fase itu terlalu cepat. Padahal secara teori itu kan butuh waktu yang lama, ” kata Muh Irwan.

Kemudian, itu juga belum dibuka datanya kepada publik. Sehingga dianggap bahwa ada yang disembunyikan. Kenapa berhasil membuka data Turki, tapi di Indonesia tidak dipublis.

“Tapi menurut saya persoalan keamanan itu kan membutuhkan waktu yang lama untuk pengujian. Karena ini sudah disuntikkan dihari pertama oleh Presiden, kita belum melihat bagaimana respon tubuh terhadap vaksin digunakan yang telah disuntikkan pada Presiden, ” jelasnya.

Diakuinya, produk kesehatan yang tidak steril membutuhkan waktu yang lama, tapi penyebarannya begitu lebih cepat. Tapi, melihat dari sisi kesehatan bahwa yang namanya pandemi ketika divaksin semua virus ini belum bisa hilang.

“Kakteristik keadaan setiap daerah juga berbeda. Sehingga langkah pemerintah menggunakan vaksin saya kira tepat untuk menghilangkan dan membunuh virus itu. Cuman ada hal-hal yang menurut saya terlalu terburu-buru oleh penggunaan vaksin ini, ” akunya.

Sementara itu, Kabid Bidang Hukum dan HAM IPMIL Raya, Ilham yang juga penyelenggara kegiatan, mengaku mengambil tema tema Menolak Vaksin, Siapa yang Dirugikan, karena dikalangan masyarakat banyak terjadi polemik.

Kata Ilham, beberapa kalangan masyarakat yang akan menolak karena ada beberapa berita yang tersebar. Mungkin dari penolakan itu, karena adanya berita yang dianggap miring atau hoax adanya berapa penolakan dari masyarakat.

“Sehingga kami mengangkat tema ini untuk nantinya setelah kegiatan ini, kami berharap nantinya teman-teman yang hadir di sini itu bisa menjadi perwakilan untuk menyampaikan kepada masyarakat, ” ucap Ilham.(mat)