GOWA, UJUNGJARI.COM — Penyuntikan vaksin covid19 mulai dilakukan Pemkab Gowa melalui Dinas Kesehatan Gowa, Kamis (14/1/2021) pukul 09.00 Wita di teras loby utama RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Vaksin perdana ini diikuti jajaran pejabat tinggi daerah Gowa seperti Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan, Ketua DPRD Gowa Rafiuddin Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto, Pj Sekkab Gowa Kamsinah dan para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa dan jajaran pimpinan instansi vertikal lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kesempatan vaksin perdana ini, Bupati Gowa mendapatkan giliran pertama. Dalam prosedur vaksinasi covid19 ini, Bupati Adnan melalui empat alur yakni pengisian administrasi, screening, penyuntikan vaksin dan terakhir observasi.
Namun saat Adnan mengikuti alur-alur itu, bupati yang sangat taat prokes ini hanya sampai pada alur kedua yakni screaning. Dalam screening yang dilakukan perawat, Adnan diketahui memiliki riwayat rhinitis alergil serta sementara menunggu hasil swabnya yanh telah dilakukan sejak Senin (11/1/2021) lalu.
Karenanya, petugas pelayanan vaksin pun tidak membolehkan Adnan ikut vaksin. Akhirnya Adnan hanya sampai di alur kedua. Hal sama dialami Ketua DPRD Gowa Rafiuddin maupun Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto. Ketiga pimpinan Gowa ini pun batal divaksin.
Namun vaksin tetap berjalan dengan peserta vaksin masing-masing para pimpinan SKPD.
Usai dinyatakan batal divaksin, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kepada para jurnalis yang meliput kegiatan vaksin covid19 perdana itu menjelaskan alasan batalnya dia divaksin. Kendati batal, namun Adnan tetap akan menjalani vaksin.
” Iya hari ini saya batal dulu vaksin soalnya hasil screening saya itu punya riwayat rhinitis alergi. Rhinitis alergi adalah diagnosisi yang terkait dengan sekelompok gejala yang mempengaruhi hidung sehingga rawan sekali jika kena debu dan lainnya, akibatnya selalu bersin. Selain itu, saat ini saya masih menunggu hasil swab secara keseluruhan dalam keluarga saya. Senin lalu saya sudah swab, tapi karena ada kerusakan alat di BBLK sehingga sample swab masih tertumpuk. Kebetulan ibu saya terkonfirmasi positif sehingga kami satu rumah juga harus diswab cuma belum keluar hasilnya. Tapi jika hasil sudah ada dan saya dinyatakan negatif atau sehat maka yang saya akan vaksin. Makanya saya sudah bilang ke pak kadis kesehatan agar simpankan memangka vaksin,” ucap Adnan tertawa.
Dikatakan Adnan, dirinya tidak ada komorbit (penyakit penyerta). ” Saya cuma punya alergi rhinitis atau alergi terkait imun. Jadi kendala saya tidak divaksin hari ini karena rhinitis alergi dan belum keluar hasil swab,” jelas Adnan.
Bupati Gowa pun mengajak seluruh masyarakat Gowa untuk vaksin. ” Jangan percaya postingan-postingan di medsos ataupun berita-berita yang ada soal bahaya vaksin. Silahkan tanyakan ke ahlinya jangan tanya saya, karena bupati tidak tau menahu soal vaksin, yang tau itu dokter dan tenaga medis,” jelas Adnan.
Adnan juga meminta para nakes yang menjalani vaksin agar menceritakan bagaimana rasanya setelah vaksin supaya orang banyak tau dan tidak ragu untuk vaksin. Sementara terkait doal sanksi bagi penolak vaksin menurut Adnan, jika sanksi terpaksa harus dilakukan maka pihaknya menunggu apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, provinsi dan disampaikan ke kabupaten dan kabupaten akan menindaklanjuti.
” Sebenarnya vaksin sinovac ini tidak menjamin tubuh kebal dari segala virus. Vaksin terbaik agar kita terhindar covid19 adalah pakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak. Maka disiplinlah memakai masker,” kata Adnan.
Terpisah Kadis Kesehatan Gowa dr Hasanuddin didampingi dr Gaffar selaku jurubicara Satuan Gugus Covid19 yang juga adalah Kabid P2P Dinkes Gowa menjelaskan bahwa pemberian vaksin kepada 2.155 nakes baru akan dilakukan Jumat (15/1/2021) secara keseluruhan pada 26 Puskesmas dan 1 RSUD Syekh Yusuf.
” Para nakes ini baru akan divaksin Jumat besok (hari ini, red), hari ini khusus pejabat dulu. Jadi mulai besok giliran para nakes. Untuk vaksin ini tidak semua masyarakat divaksin. Mereka yang tidak divaksin adalah orang yang sudah terpapar positif, ibu hamil, orang yang punya riwayat jantung, diabetes dan kronis lainnya. Makanya sebelum vaksin itu dilakukan screening dulu untuk diketahui jejak-jejaknya,” jelas dr Hasanuddin.
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto mengatakan vaksin yang telah disiapkan pemerintah tidak menimbulkan efek atau bahaya bagi keselamatan manudia. Karena itu kapolres juga mengimbau agar jangan mudah percaya terhadap berita hoax terkait pelaksanaan vaksin yang banyak beredar di media sosial.
Sementara itu, usai memantau pelaksanaan vaksin dengan peserta pertama adalah Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Gowa Ambo dan kedua Kadis PPPA Gowa Kawaidah, Kabid P2P Dinkes Gowa dr Gaffar yang juga jubir Satuan Gugus Covid19 Gowa menjelaskan mereka yang telah divaksin dalam 30 menit tidak mengalami reaksi lokal berupa gatal atau reaksi syok anafilaktik maka tidak apa-apa. Kendatipun para penerima vaksin mengalami dua reaksi ini kata dr Gaffar maka mereka tidak akan mengalami hal serius.
Para penerima vaksin ini menurut dr Gaffar hanya menerima suntikan vaksin dengan kadar 0,5 persen saja.-