BARRU, UJUNGJARI.COM — Hujatan, kritik dan kecaman keras terhadap aksi yang digelar sekelompok anak muda yang menamakan diri ‘Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Barru’ yang berunjuk rasa menolak keras rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab di kabupaten Barru dan meminta agar FPI di tugu P2ayung kota Barru, poros Barru-Pare pare, Sabtu(26/12) dinilai sejumlah pihak justru merusak citra kedamaian Barru yang bernafaskan keagamaan.
Apalagi ada pihak-pihak yang menggelindingkan isu bahwa bupati Suardi Saleh disebut-sebut ada dibelakang aksi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Barru Suardi Saleh yang mengetahui namanya ikut dihubungkan dengan pergerakan dari aliansi pemuda dan mahasiswa Barru, sangat kecewa dan merasa geram dengan beredarnya informasi yang dinilai liar dan tidak bertanggungjawab tersebut.
Bupati Barru Suardi Saleh melalui Kabid Humas Pemkab Barru, Ardi Susanto, Senin (28/12) pun angkat bicara terkait demonstrasi yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda yang menamakan diri aliansi mahasiswa Barru.
Menurutnya, citra Barru sebagai daerah damai dan tenteram, serta memilih makna yang sama dengan salah satu Asmaul Husna, ‘Al Barru’, justru tercoreng dengan adanya aksi tersebut.
Sebelumnya, beredar pernyataan beberapa aktivis yang bergabung dalam aksi ini dan secara terbuka, mereka menyampaikan kalau demo tersebut ‘dimanfaatkan oleh oknum tertentu’, bahkan isu ini terus menggelinding liar dan dikaitkan dengan pemberitaan bahwa aksi dilakukan oleh tokoh yang mengaku dekat secara pribadi dengan bupati Barru Suardi Saleh.
“Tolong, jangan bangun narasi yang menghubungkan dengan bupati dan pemda dengan ulah aksi ini, kami pun kecewa dan geram, tatanan nafas keagamaan yang terus disiarkan tanpa kenal lelah disemua sektor oleh bapak bupati, harus tercoreng oleh ulah yang tidak cerdas dari kelompok tidak jelas,” ucap Ardi dengan nada kecewa.
Ia bahkan secara tegas menyampaikan sikap ini, di salah satu whatsapp grup Info kreatifitas Barru yang adminnya adalah jenderal lapangan aksi tolak HRS atas nama Ikbal, yang dikenal sebagai mantan ketua salah satu organisasi mahasiswa.
Ardi berharap agar hal ini tidak terulang lagi, dan publik membangun narasi kedamaian serta tidak membawa masalah di luar ke dalam daerah.
“Sejak kemarin, sampai hari ini, saya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait, untuk meminta penjelasan dan memberikan mereka penekanan agar menjaga citra Barru yang telah terbangun berbagai prestasi nasional dengan semangat keagamaan,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemda Barru meminta semua pihak untuk bersama menjaga kedamaian dan tidak membawa masuk konflik ke daerah yang dikenal sebagai ‘Kota Santri’,”
“Inikan aneh, ada yang ingin menciderai citra daerah yang selama ini, mengangkat nafas keagamaan, tolong, hentikan..!, Saya sudah melapor ke bapak bupati (Suardi Saleh), dan beliau kecewa dan sangat menyayangkan atas adanya isu yang mengaitkan nama bupati,” tambah Kabid Humas.
Ia selaku Kabid Humas, Informasi, dan Komunikasi Publik menyatakan, bahwa siapapun pelaku aksi, dan motifnya, tidak sepengetahuan dan bertentangan dengan semangat Barru yang selama ini dibangun oleh pemda dan bupati Barru.
“Saya tahu, semua tokoh di Barru merasa dekat dengan bapak bupati, namun itu bukan berarti mengetahui atau bahkan merestui aksi yang merusak kedamaian Barru, semua pihak harap sadar ,” pungkasnya. (udi)