MAKALE, UJUNGJARI.COM — Koalisi partai Demokrat dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam kontestasi pilkada tak diragukan lagi. Kedua partai itu bahkan sudah tiga kali memenangkan paslon usungannya di Tana Toraja. Termasuk paslon yang baru saja diusungnya, pilkada 9 Desember 2020, yakni Theofilus Allorerung-dr.Zadrak.

Sebelumnya, pada pilkada tahun 2005 tiga koalisi partai PPD, Demokrat, dan PKPI mengusung Paslon J.A.Situru-A. Palino Lopang unggul 32% dari Paslon Deka Paranoan-Yohanis T. Tandipayuk dan 4 paslon lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koalisi kedua Demokrat-PKPI pilkada 2015 mengusung Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara menang 41,99. Mereka menumbangkan paslon petahana Theofilus Allorerung – Yohanis Lintin Paembongan serta pasangan dr.Zadrak Tombeg-Jeane Tandirerung.

Dan kali ini, pada Pilkada 9 Desember 2020, Koalisi Partai Demokrat-PKPI bersama Partai Gerindra mengusung pasangan Theofilus Allorerung-dr.Zadrak Tombeq menang 41,09 persen.

Koalisi Demokrat-PKPI, dan Gerindra kembali terbukti, usungan Theo-Zadrak menumbangkan petahana Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara, diusung Partai Golkar, Nasdem, dan Perindo 14 kursi, serta Paslon Albertus Patarru-John Diplomasi, diusung PDIP, Hanura, dan Berkarya 9 kursi.

“Kesimpulan saya bahwa pilkada Tana Toraja usungan Demokrat-PKPI menjadi realitas sosial yang mengusung paradigma perubahan sosial yang holistik dan fantastik,” ujarnya.

Ketua Bappilu partai Demokrat Tana Toraja DR Kristian H.P. Lambe, menjelaskan bahwa tiga kali pilkada Bupati Tana Toraja terbukti belum pernah Petahana (incumbent) yang oppo.

Namun sejarah membuktikan tiga kali pilkada Tana Toraja koalisi partai Demokrat-PKPI selalu menang.

Menurut Kristian, teori Foucault tentang Relasi Kuasa dimana kekuasaan memproduksi perubahan sosial yang fundamental. Penguasa harus Berhikmat dan pandai memainkan peranan sosial sebagai relasi subyektivitas individu dan masyarakat. (agus)