GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah tingginya angka partisipasi pemilih.
” Keberhasilan Pilkada itu bukan hanya karena dilaksanakan secara jujur, adil, langsung bebas dan rahasia tapi bagaimana tingkat partisipasi pemilihnya. Kalau angka partisipasi pemilih baik maka kita masuk kabupaten yang sukses melaksanakan Pilkada,” kata Adnan saat memimpin rapat koordinasi bersama para Forkopimda dalam rangka kesiapan Pilkada Gowa 2020 di Baruga Karaeng Galesong kantor Pemkab Gowa, Senin (7/12/2020) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Adnan, sejauh ini pada ajang pemilihan sebelumnya, angka partisipasi pemilih di Kabupaten Gowa berada di atas angka 70 persen. Dan pada Pilkada 2020 ini, KPU Gowa menargetkan partisipasi pemilih capai angka 77 persen.
Karena itu, Bupati Gowa ini pun berharap seluruh pihak bisa membantu KPU sebagai penyelenggara untuk mensukseskan Pilkada Gowa tahun ini dengan meningkatkan partisipasi pemilih, apalagi di tengah pandemi corona saat ini.
” Pilkada ini memang tanggung jawab KPU. Tapi urusan partisipasi pemilih adalah tanggung jawab kita semua. Olehnya itu mari kita dukung KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” kata Adnan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI) Fajar S Tamin yang turut hadir dalam rakor itu mengatakan bahwa dari hasil survei JSI menyebutkan sejauh ini sudah 94 persen masyarakat sudah mengetahui akan dilaksanakannya Pilkada pada 9 Desember mendatang dan yang menyatakan siap hadir sekira 93 persen.
Meski demikian, hasil survei JSI yang dilakukan pada 25-30 November 2020 lalu menyebutkan bahwa tingkat partisipasi pemilih berkisar di angka 63 hingga 69 persen. Hal ini kata Fajar disebabkan karena ada beberapa faktor.
Faktor itu kata Fajar yakni pandemi covid-19, dimana sekitar 38 persen masyarakat merasa kuatir dan sangat kuatir. Kemudian isu lokasi TPS, dimana menyebutkan hanya sekitar 54 persen publik yang mengetahui lokasi TPS, 80 persen diantaranya mengatakan TPS tidak jauh dari rumahnya.
” Sementara ada sekitar 45 persen publik yang belum tahu TPS-nya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 45 persen jauh letak TPS dengan rumahnya sehingga berpotensi untuk tidak hadir ke TPS,” papar Fajar.
Penyebab berikutnya adalah isu pembagian waktu. Hanya 40 persen publik yang mengetahui adanya pembagian waktu. Sementara mayoritas masyarakat menginginkan datang ke TPS dari pukul 07.00 Wita sampai 10.00 Wita dan sebanyak 23 persen akan hadir pukul 10.00 Wita sampai 13.00 Wita.
Kemudian penyebab yang terakhir yaitu pengaruh Pilkada terhadap kehidupan pribadinya yaitu sekitar 69 persen publik mengatakan sangat berpengaruh. Sementara sekitar 28 persen publik menganggap tidak berpengaruh sehingga berpotensi untuk tidak datang ke TPS.
” Sehingga yang perlu kita lakukan adalah meyakinkan publik bahwa di TPS tidak akan ada rapid dan swab yang ada hanya penerapan protokol kesehatan yang ketat, jadi masyarakat tidak usah kuatir. Kemudian berikan kemudahan masyarakat datang ke TPS terutama yang jauh dari TPS, selanjutnya meyakinkan masyarakat bahwa pembagian waktu hanya imbauan agar tidak terjadi kerumunan dan yakinkan masyarakat bahwa Pilkada ini akan menentukan perubahan lima tahun kedepan,” kata Fajar.
Hadir dalam rakor tersebut, Ketua KPU Gowa Muhtar Muis mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah siap melaksanakan Pilkada termasuk penerapan protokol kesehatan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh dan bilik khusus untuk yang memiliki suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius.
Selain itu, seluruh petugas KPPS juga akan dilengkapi APD berupa masker, face shield dan sarung tangan. Begitu pun dengan pemilih diwajibkan memakai masker juga akan disiapkan sarung tangan plastik sehingga tidak berkontak langsung dengan petugas TPS maupun siapa saja.
” 1.431 TPS sudah dilengkapi APD protokol covid. Ini untuk memberi garansi kepada masyarakat bahwa tidak ada penyebaran covid-19. Insyaa Allah tidak akan ada klaster baru sepanjang masyarakat mau mengikuti protokol kesehatan. Kami mengajak seluruh pihak untuk meyakinkan masyarakat untuk ke TPS,” kata Muhtar Muis.
Sementara untuk pembagian waktu, tambah Muhtar Muis, hanya sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di TPS. Dirinya menyebutkan masyarakat siapapun yang datang akan tetap dilayani walaupun tidak sesuai dengan waktu yang tertera di surat pemberitahuan.
” Yang penting warga pemilik suara datang sebelum pukul 13.00 Wita, Rabu besok,” jelas Ketua KPU Gowa.
Dirinya menambahkan saat ini tahapan Pilkada sementara dalam tahap pendistribusian logistik yang sudah mencapai 98 persen yang akan dituntaskan hari di dua kecamatan yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Pallangga.-