BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Insiden tim sukses yang diduga akan membagikan uang bagi para pemilih berbuntut panjang. Kejadian itu dinilai merupakan rekayasa yang dilakukan oleh pihak yang terganggu dengan pergerakan pasangan calon Muchtar Ali Yusuf – Edy Manaf.
Menanggapi isu tersebut, Juru Bicara H Askar – Arum Spink (Askar – Pipink), Shofiana Syam memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.
“Pertama, kami tegaskan peristiwa itu terjadi di Desa Balibo kecamatan Kindang. Desa ini merupakan tempat kelahiran dan tempat tinggal H Askar. Jadi, jika ada yang mengatakan kami mengerahkan massa, itu salah. Murni gerakan spontanitas keluarga besar H Askar.” kata Shofiana melalui siaran pers, Selasa (01/12/2020).
Shofiana melanjutkan bahwa kejadian ini merupakan puncak dari kewaspadaan tim Askar-Pipink terhadap gempuran politik uang.
“Tiga hari sebelumnya, tim kami sudah berjaga-jaga karena memperoleh informasi terkait adanya tim paslon yang akan membagi uang. Puncaknya, malam itu, tim kami memergoki empat kordus yang berkumpul di satu rumah. Tiga melarikan diri. Jadi yang tertahan itu, belum sempat melarikan diri.” bebernya lagi.
Terkait kehadiran H Askar di tempat itu, Shofiana menjelaskan bahwa H Askar melayat keluarganya yang meninggal.
“Kami tegaskan, H Askar kebetulan melayat di kampungnya. Malah, andai beliau bersama rombongan tidak ada saat kejadian, masyarakat setempat hampir saja main hakim sendiri. Jadi kehadiran tim kami justru menenangkan masyarakat. Itupun masyarakat setempat masih ada yang sempat memukul.” ungkapnya.
Perihal brosur dan stiker paslon Utta-Edy yang dituding disediakan oleh timnya, Shofiana membantah dengan keras.
“Kami tidak sepicik itu. Jadi barang itu sudah ada dalam rumah yang merupakan titik kumpul kordinator dusun dari tim nomor empat. Pemilik rumah pun mengakui itu. Brosur, stiker dan amplop itu akan dibagikan ke para kordus.” jelasnya.
Shofiana yang akrab disapa Bu Dosen melanjutkan bahwa andai ini rekayasa dari pihaknya, maka tak mungkin timnya mengawal terduga pelaku menuju Bawaslu untuk menjalani proses hukum.
Olehnya, Askar-Pipink meminta semua pihak untuk menahan diri dari praduga.
“Mohon semua pihak menghormati proses yang berlangsung di Bawaslu. Jangan ada praduga yang bisa membuat situasi lebih runyam. Isu yang beredar kami nyatakan fitnah.” tutupnya. (*)