WAJO,UJUNGJARI.COM — Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah membuka Pelaksanaan Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XI (11) Tingkat Provinsi Sulsel di Kabupaten Wajo, Sabtu, 27 November 2020.

Hadir juga membuka acara Gubernur Sulsel 2008-2013 Amin Syam, Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzzayin Arif dan Bupati Wajo Amran Mahmud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gubernur dalam sambutannya berterima kasih atas kesediaan Kabupaten Wajo menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival. Kegiatan ini menghasilkan generasi qurani.

“Tentu saya juga menyampaikan terima Pak Bupati atas penyelenggaran atas festival ini. Walaupun suasananya berbeda dengan FASI ke-10. Di mana masyarakat umum bisa hadir. Kita ambil hikmah untuk semua ini,” kata Nurdin Abdullah.

Ia mengatakan ajang ini juga sebagai silaturahmi bagi seluruh pembina TK/TPA. Serta Mudah-mudahan pembinaan anak-anak didik.

“Walaupun masa pandemi covid-19 ini menjadikan ruang gerak menjadi terbatas, kita harus mengikuti protokol kesehatan. Melaksanakan kegiatan secara virtual adalah langkah yang tepat, walaupun lebih afdal hadir secara langsung,” sebutnya.

Gubernur mengapresiasi 24 kabupaten/kota yang antusias mengikuti secara virtual. Ini adalah bentuk semangat dalam rangka terus mendorong generasi muda tidak hanya cerdas, tetapi memiliki akhlak mulia.

Ia menambahkan, bahwa pada bulan Januari 2020 akan dimulai tatap muka pembelajaran. Namun, ini tergantung kesiapan sekolah masing-masing. Bahwa setiap sekolah harus siap dari segi tenaga pengajar dan protokol kesehatan.

“Kami sudah minta sebelum dilakukan tatap muka di bulan Januari, kita minta seluruh guru-guru akan kita swab, untuk memastikan anak-anak kita aman dari Covid-19,” jelasnya.

Selain itu, pada kesempatan ini gubernur juga menyampaikan komitmen Pemprov dan DPRD dalam memperhatikan guru mengaji. Dengan memberikan insentif. Tahun ini disiapkan anggaran untuk 2.500 orang.

“Tahun depan kita akan siapkan sambil menunggu data valid. Kita siapkan 10.000 kalau datanya sudah ada kita siapkan anggaranya. Saya tidak ragu, karena ada yang back-up (kebijakan) saya di DPRD yaitu Pak Muzzayin,” paparnya.

Sedangkan Bupati Wajo, Amran Mahmud menyebutkan hadirnya gubernur dan mantan gubernur menjadi penyemangat melahirkan generasi insani yang menjadi harapan masa depan.

“Dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyiapkan anak-anak yang berakhlakul karimah,” ucapnya.

Kegiatan ini penting, sebab merupakan masa keemasan (golden age) kepada anak-anak untuk diberikan ruang berkompetisi meningkatkan kapasitas diri. Bahkan memotivasi mereka mendapatkan achievement motivation untuk memacu diri mereka berprestasi.

Ketua Umum DPW BKPRMI Sulsel, Hasid Hasan Palogai mengatakan, kegiatan ink dilakanakan 28 November-1 Desember 2020. Semuka festival dijadwalkan 28 Maret-1 April, namun ditunda karena pandemi corona.

“Tujuan dari pelaksanaan acara ini sebagai sebagai informasi capaian sejauh mana tingkat kesuksesan membina anak-anak didik TK/TPA. Serta menjadi motivasi bagi santri,” paparnya.