MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar terus mempersiapkan diri menuju akreditasi internasional. Senin, 23 November kemarin fakultas ini menggelar workshop self assesmemt report (SAR) dan Finalisasi Proposal Akreditasi Internasional Program Studi dalam Lingkup FMIPA.
Workhsop yang digelar di Hotel Grand Claro Makassar berlangsung hingga Rabu 25 November 2020 hari ini. Workshop dibuka langsung Rektor UNM Prof Dr Husain Syam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dekan FMIPA, Suwardi Annas M Si Ph D mengawali sambutannya dengan memberi apresiasi dan penguatan untuk finalisasi proposal yang akan diajukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suwardi mengatakan kehadiran Pak Rektor memberi spirit kepada lima tim dari lima program studi, serta kepada tim penyelaras.
“Ada dua tujuan dari kegiatan ini, yaitu finalisasi proposal akreditasi internasional dan menyusun Self Assessment Report (SAR),” katanya.
Menghadapi akreditasi internasional ini, telah dilakukan serangkaian persiapan, seperti pembenahan infrastruktur, seperti pengecetan gedung, membangun student activity center, setiap program studi memiliki ruang baca, panggung pentas mahasiswa, kazebo, dan fasilitas untuk penyandang disabilitas.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, juga akan dilakukan bench marking ke UGM sebagai PT yang memiliki mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, untuk menjalin kerja sama.
Di tempat sama, Rektor UNM, Prof Dr Husain Syam M TP mengatakan bahwa workshop Self Assessment Report (SAR) menuju akreditasi internasional ini menjadi penting karena kita mau melihat UNM maju.
:Oleh karena itu, apa yang belum ada, mari kita beri ruang untuk menjadikan UNM maju, karena Pemerintah Indonesia mau menghadirkan Perguruan Tinggi-nya untuk menjadi PT kelas dunia,” katanya.
Rektor menambahkan perlunya menghadirkan seluruh piranti atau hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar untuk menghadirkan program studi yang terakreditasi internasional terutama kepada 28 program studi yang teridentifikasi untuk mengajukan akreditasi internasional. Selain itu juga menawarkan beasiswa kepada mahasiswa asing, seperti calon mahasiswa dari Palestina, Thailand, Philippines, Malaysia, dan lain-lain dengan biaya kuliah (tuition fee) dan biaya hidup (living allowance) dari UNM.
“Kita juga sedang memikirkan untuk menjadikan hotel Lamacca menjadi hotel berlantai 15, sehingga mahasiswa internasional dapat tinggal di hotel tersebut. Saya punya obsesi di awal tahun 2022 diadakan ground breaking, cetusnya. Demikian halnya di kampus UNM Parepare, akan dibagun gedung perkuliahan berlantai 5, dan ini semua dilakukan untuk menjadikan UNM kampus digital, menuju kampus global atau kampus yang mendunia,” urainya.