MAROS, UJUNGJARI–Seperti biasa, Andi Tajerimin membebaskan dirinya dari urusan politik setiap malam Jumat. Fokus pengajian. Tetapi pengajian Kamis, 12 November 2020 berbeda dari sebelumnya yang selalu digelar di poskonya. Kali ini di atas kapal yang sedang sandar di Dermaga Hatta, Pelabuhan Makassar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tajerimin sekaligus menghelat syukuran atas armada baru milik perusahaannya, PT Indimatam Lines. Kapal yang didatangkan dari Jepang itu diberi nama KM Indi Nurmatalia 07.
“Kita berharap keberkahan dari Allah Swt dengan mengagungkan ayat-ayatnya,” ucap pria kelahiran Dusun Lopi-lopi, Kecamatan Bantimurung, Maros yang sukses merintis usaha di Papua itu.
Usai salat Magrib, santri dari tiga pondok pesantren melakukan khatam Alquran. Dilanjut zikir dan barzanji. Ditutup dengan makan bersama di palka kapal berwarna biru-putih itu.
KM Indi Nurmatalia 07 adalah kapal general cargo ke-11 milik Tajerimin. Setelah melalui proses dok di Makassar, kapal tersebut akan memulai operasionalnya. Melayani pengangkutan barang di wilayah timur Indonesia.
Tajerimin yang memilih merantau ke Papua sejak tamat SMP, 1984 silam, memang dikenal sebagai pengusaha pelayaran yang sukses. Bahkan kini punya berbagai lini usaha lain.
Wakil Bendahara DPD I Golkar Sulsel itu juga punya rencana di Maros, kampung halamannya. Yakni membangun pelabuhan.
“Maros tidak akan bisa tanpa ada pelabuhan. Di sini itu semuanya ada, mulai pertambangan dan lainnya. Maros harus setara dengan Makassar,” tambahnya.
Tajerimin memiliki target lahirnya pengusaha-pengusaha pelayaran dan perkapalan dari Maros. Jika dirinya merintis usaha seperti itu dari tanah orang, Tajerimin ingin orang Maros ke depan bisa melakukannya dari tanah sendiri.
Makanya pada program kerja sebagai calon bupati Maros (berpasangan dengan Havid S Fasha), memasukkan itu sebagai program unggulan. Pembangunan pelabuhan dan kawasan pergudangan (peti kemas).
Misi paslon nomor urut 1 itu adalah mengambil alih posisi Makassar sebagai pusat pergudangan dan distribusi barang kawasan timur Indonesia. (*)