MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto menilai, kubu Nurdin Halid (NH) tidak menerima pembaruan dari Ketua DPD I Golkar Sulsel terpilih Taufan Pawe.
Sehingga, kubu NH terus merocoki kepengurusan Taufan Pawe yang berdampak ditundanya SK kepengurusan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, karakter NH sepertinya ingin terus berkuasa meski tidak lagi menjabat sebagai ketua.
“Jika Nurdin Halid masih punya kekuatan cukup besar pasti anggota-anggotanya terus menggangu pergerakan Taufan Pawe. Karena mereka merasa punya kekuatan, namun tiba-tiba digantikan sebagai penguasa. Makanya mereka terus mengganggu kekuatan yang ada,” katanya kepada awak media, Jumat, 13 November 2020.
Ali Armunanto juga menilai, jika wacana musda ulang yang terus digaungkan kubu NH tidak bakal terjadi. Apalagi Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Ketua Mahkamah Partai Golkar Adies Kadir yang juga Ketua Umum DPP Ormas MKGR, tampil ‘mesra’ bersama Taufan Pawe saat Mubes MKGR belum lama ini.
Justru ia menilai, jika SK kepengurusan Taufan Pawe terbit, ada kader yang bakal menjilat ludahnya sendiri.
“Kalau mereka masih keras kepala mereka pasti pindah partai. Tapi kalau mereka oportunis pragmatis mereka akan menjilat ludahnya sendiri. Apalagi ketika mereka tidak mendapat kesempatan di luar, pasti mereka menjilat kembali ke ketua yang sekarang,” katanya.
Ia manambahkan, pemenang konflik yang terjadi di DPD I Golkar Sulsel ditentukan siapa yang memegang DPP. Jika itu sudah jelas, lawan harus menerima kenyataan yang ada. Menjilat atau loncat ke partai lainnya untuk mencari peruntungan yang baru.
“Angin politik bisa berubah begitu saja, kalau tidak didukung Jakarta. Kalau partai dalam konteks Indonesia, DPP sangat menentukan sekali. Apalagi partai seperti Golkar,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua DPD II Golkar Barru Andi Muhammad Rum menegaskan jika seluruh kader DPD II saat ini masih solid mendukunng Taufan Pawe sebagai Ketua Golkar Sulsel terpilih.
“Kita tentunya solid. Karena kita tahu kemampuannya Pak Taufan. Kita dekat sama beliau. Dia Kader berprestasi Golkar,” kata Muhammad Rum.
Muhammad Rum juga menegaskan jika tidak ada kader yang ingin menggelar musda ulang. Musda X DPD I Golkar Sulsel di Jakarta sudah sah. Apalagi musda hasil musyawarah mufakat itu merupakan konsultasi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Musda itu sah jadi tidak ada seperti itu (musda ulang). Kita saat ini menunggu pelantikan Pak Taufan Pawe, Sebagai ketua DPD I Golkar Sulsel.” Pungkasnya.
Terpisah, Fachruddin Rangga anggota DPRD Sulsel Fraksi Golkar menegaskan jika seluruh kader DPD II Golkar Se Sulsel sangat solit mendukung ketua DPD I Golkar sulsel terpilih, Taufan Pawe.
Menurutnya, polemik yang terjadi pasca musda Golkar Sulsel ini hanya perbedaan pendapat beberapa kader saja, khususnya di tim formatur.
“Saya tidak melihat ada perpecahan kader kader yang ada di DPD II, semua tunduk apa yang menjadi keputusan DPP. Airlangga Hartarto memiliki andil besar terhadap terpilihnya Taufan Pawe secara aklamasi melalui musyawarah mufakat, sehingga wacana musda ulang tidak bakal terjadi. (Mup)