PAREPARE,UJUNGJARI.COM–Kasus Covid-19 di Kota Parepare saat ini terus melandai. Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Parepare, Minggu, 8 November 2020, kasus aktif Covid-19 tercatat 13 kasus.
Dari 13 kasus itu, satu di antaranya dirujuk di RS Makassar, 3 dirawat RSUD Andi Makkasau Parepare, 2 dirawat RS Sumantri, 2 rawat jalan di RS, dan 5 isolasi mandiri yang dipantau Dinas Kesehatan Parepare dan Puskesmas.
“Alhamudilah kita sudah melandai. Itu bisa terlihat dari reproduksi efektif (Rt) Covid-19 sudah dibawah satu. Tidak sama dengan bulan lalu, bisa 5 dan 7 bahkan sempat 13 kasus perhari. Hari ini (Senin, 9 November) tidak ada tambahan,” kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Parepare, Dr Halwatia, Senin 9 November 2020.
Meski demikian Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare ini meminta seluruh pihak untuk tidak terlena dengan angka penurunan Covid-19 di Kota Parepare. Menurutnya, penurunan ini harus dijadikan momentum untuk membuat seluruh pihak semakin ketat lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kami tim yang terkait yang berada dipalangan tidak henti-hentinya melakukan edukasi terhadap warga. Jangan sampai ada warga tidak menggunakan masker. Kami juga terus melakukan penyemprotan disinfektan. Kami juga harap kantor-kantor lainnya melakukan hal yang sama,” jelas Thia sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, jika ditotal sejak kasus pertama muncul, kini ada 310 kasus positif COVID-19 di Parepare. Namun 290 orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara 7 orang dinyatakan meninggal.
“Satu bulan terakhir ini tidak ada kasus yang murni terkena Covid-19, semua komorbid atau mereka yang memiliki penyakit bawaan tertentu. Termasuk yang meninggal 7 orang itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengatakan kasus Covid-19 di Kota Parepare saat ini terus melandai. Penerapan protkol kesehatan dengan operasi yustisi seperti razia masker di jalan hingga ke pusat perbelanjaan dan perkantoran, menjadi salah satu penyebab turunnya kasus covid-19 di Kota Parepare.
“Kita tidak sekedar menghimbau dan memerintahkan. Kita selalu melakukan pendekatan persuasif sehingga kesadaran untuk memakai masker dan mencuci tangan dan menjaga jarak itu terimplementasi,” kata Taufan Pawe.
Ketua DPD I Golkar Sulsel ini menambahkan, pihaknya kini mewaspadai kluster perkantoran seperti yang dikhwatirkan Presiden Jokowi dan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
“Namun yang paling saya proteksi sekarang jangan sampai ada klaster perkantoran seperti yang dikhwatirkan Pak Gub (Nurdin Abdullah) dan Pak Presiden (Jokowi),” pungkas Taufan Pawe.(Mup).