MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) dan pemilih mengambang (swing voter) Pilkada Makassar, mulai melabuhkan dukungan kepada pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma).
Hal itu didasari penampilan ADAMA’ (akronim Danny-Fatma) dalam debat publik putaran pertama Pilkada Makassar 2020. Pasangan nomor urut 1 itu dinilai konsisten menawarkan solusi yang berbasis dari visi-misinya.
“Terus terang sampai sebelum debat kemarin saya belum menentukan pilihan. Setelah melihat apa yang disampaikan Pak Danny dan Bu Fatma, sekarang saya sudah pilihan. ADAMA’ (akronim Danny-Fatma),” ujar Arman, salah satu karyawan perusahaan swasta di Kota Makassar, Senin (9/11/2020).
Lelaki asal Kabupaten Bulukumba yang sudah bertahun-tahun menetap di Kota Makassar ini juga memberikan penilaiannya terhadap program yang ditawarkan ADAMA’. Menurutnya, 24 program strategis yang dicanangkan merupakan sangat masuk akal.
“Cocok semua program itu. Apalagi, kan, Pak Danny sudah pernah menjadi Wali Kota Makassar sebelumnya. Tentu dia akan paham program mana yang saja yang didahulukan. Tidak seperti yang lain memang yang seperti memang terlalu bombastis,” tutur lelaki berkacamata ini.
Senada disampaikan warga lainnya, Nurmianti. Perempuan yang baru mendapatkan hak pilih di Kota Makassar tahun ini tersebut, sebelumnya masih galau menjatuhkan pilihan kepada salah satu kandidat. Namun, usai menyaksikan debat putaran pertama, dia kini sudah punya calon jagoan.
“ADAMA’. Semoga apa yang disampaikan Danny-Fatma saat debat semuanya bisa terealisasi. Saya sangat mendukung programnya. Pencoblosan 9 Desember nanti, insyaallah saya pilih nomor 1,” akunya.
Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi asal Manggala, Sukardi juga kini tak lagi merahasiakan dukungannya. Ia mantap mendukung Danny-Fatma pasca-debat kandidat. Menurutnya, program yang ditawarkan memang sangat solutif untuk Makassar.
Dengan dukungan ini, maka jumlah undecided voters dan swing voters akan berkurang. Berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada akhir Oktober lalu, masih ada 16,9 persen undecided voters dan swing voters. (*)