GOWA, UJUNGJARI.COM — Kasus bunuh diri seorang siswi berinisial M di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa berhasil diungkal jajaran penyidik Sat Reskrim Polres Gowa. Awalnya, kematian tragis M dengan menenggak secangkir racun rumput itu diduga karena beban berat tugas pembelajaran daring dari sekolahnya.

Namun setelah penyidik mendalami kasus tersebut bahkan melakukan outopsi di makam korban, Senin (2/11/2020) lalu, motif kematian M mulai terungkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir dalam press conference yang digelar, Selasa (3/11/2020) siang di halaman mako Polres Gowa menjelaskan hasil outopsi tersebut.

Didampingi Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wil II Makassar-Gowa Fitri Ari Utami, Kasat Reskrim pun membeberkan motif meninggalnya siswi berparas manis dan berkulit putih tersebut.

Usai menyampaikan bela sungkawa di rumah duka, Kasat Reskrim kemudian menjelaskan secara rinci motif dari kejadian tersebut.

Upaya untuk mengungkap motif bunuh diri siswi kelas 2 di SMA Manuju ini, pihak penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi diantaranya orangtua korban, tante korban, wali kelas, guru kurikulum, kepala sekolah dan rekan-rekan korban.

” Dari hasil keterangan para saksi ditemukan fakta bahwa korban mengakhiri hidupnya karena kecewa akibat permintaan untuk dibelikan sebuah sepeda motor tidak terpenuhi. Selain itu korban juga sering berhalusinasi dimana dari keterangan orangtua korban menjelaskan sering bermimpi seperti layaknya seperti orang mati (diusung jenazahnya dan dimandikan). Jadi terkait dugaan awal bahwa korban nekat minum racun karena adanya beban berat akibat belajar daring adalah tidak benar,” tandas Kasat Reskrim AKP Jufri Natsir.

Terkait dugaan awal tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Makassar Gowa Fitri Ari Utami ikut menjelaskan bahwa pihak sekolah selama ini tidak melakukan pembelajaran daring/online, mengingat sulitnya akses jaringan internet di wilayah tersebut (Manuju daerah dataran tinggi). Sehingga, proses belajar dilakukan secara luring yaitu dengan menggunakan modul yang dibagikan oleh masing-masing guru mata pelajaran kepada seluruh siswa.

” Hasil jawaban semua siswa kemudian dikirim dalam bentuk tulisan yang selanjutnya diserahkan kembali ke pihak guru. Jadi sama sekali tidak benar jika korban minum racun karena beban tugas sekolah,” terang Fitri Ari Utami.

Sementara terkait pemeriksaan handphone milik korban, Kasat Reskrim menegaskan tidak ditemukan adanya fakta dari isi chatingan korban yang mengarah terkait hubungan asmara maupun proses belajar daring.

” Iya jadi termasuk dugaan karena persoalan asmara, itu tidak benar juga soalnya dalam chatingan ponsel korban tidak ada satupun yang mengarah pada hubungan asmara,” jelas Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir. 

Seperti telah dilansir sebelumnya, M nekat menghabisi nyawanya dengan minum racun rumput pada Sabtu (17/10/2020) pagi disaat kedua orangtuanya sudah pergi ke kebunnya.

Sebelum meregang nyawa di kolong tempat tidur kamarnya, M sempat merekam videokan dirinya sesaat meminum racun merk Dangke tersebut. Video berdurasi pendek itupun lantas viral menyebar di medsos yang kemudian para nitizen lalu tercengang setelah mendapatkan info jika gadis sulung dari dua bersaudara pasangan Dg Tutu dan Dg Tanang itu betul-betul tewas dengan mulut mengeluarkan busa. Jazad M ditemukan pertama oleh adiknya kemudian tantenya.-