MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Rumah pribadi Fatmawati Rusdi di Kota Makassar, pasti tak asing bagi penonton film berjudul Uang Panai. Di situlah salah satu lokasi syuting Tumming dan Abu dalam film karya sineas lokal yang menasional itu.
Rumah panggung khas Bugis itu, berada di Jalan Faisal Raya II. Salah satu adegan yang di rumah ini adalah saat Ancha (Ikram Noer) melamar kekasihnya Risna (Nur Fadillah). Selain itu, banyak hal yang ditampilkan, khususnya budaya pernikahan suku Bugis.
Ada alasan utama di balik pemilihan rumah Fatma yang kala itu masih menjabat anggota DPR RI. Itu karena rumah ini memiliki desain etnik dengan bahan kayu.
Rumah ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih satu hektare. Model rumahnya, kurang lebih sama dengan rumah kayu pada umumnya.
Namanya rumah panggung, penghuni maupun para tamu langsung disambut oleh tangga yang terletak di depan rumah menuju badan rumah. Juga punya atap khas yang berbentuk pelana dan memiliki timpalaja.
Cakra, salah satu penghuni rumah, mengatakan rumah ini sudah ada sejak Rusdi Masse (suami Fatma) menjabat Bupati Sidrap periode 2008-2013. Tepatnya pada 2011.
“Rumah orang di Sidrap yang dibeli. Rumah kayu memang yang dibeli terus direnovasi,” ucap Cakra, Selasa (3/11/2020).
Seperti khas rumah Bugis pada umumnya, mayoritas material yang digunakan adalah kayu. Mulai dari tiang, tangga, penyangga, dinding, hingga lantainya.
“Semua kayu campuran. Karena dari kayu semua, makanya suasananya dingin walaupun memang tetap pakai AC (air conditioner),” beber Cakra.
Rumah dengan luas 14×19 meter ini punya empat kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, serambi, dan dapur. Khusus yang disebutkan terakhir, sudah didesain semimodern. “Perabotnya juga banyak dari kayu. Ada yang diukir. Khas rumah kayulah begitu,” tutur Cakra.
Beberapa waktu lalu, di area pekarangan rumah dibangun gazebo. Total ada empat gazebo berjejer. Itu permintaan langsung dari Fatma, yang kini maju sebagai calon wakil wali kota Makassar nomor urut 1 mendampingi Mohammad Ramdhan Pomanto. Tujuannya sebagai tempat istirahat atau bersantai saat ada hajatan.
Cakra yang sudah bertahun-tahun tinggal di rumah ini juga mengungkap satu fakta menarik. Banyak mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi di Kota Makassar jadi penghuni setia hingga masa studinya selesai.
“Dari dulu memang sudah banyak yang tinggal di sini. Jadi yang sebelumnya rumah panggung, akhirnya punya lantai satu karena dibuatkan banyak kamar. Di situ mahasiswa semua yang tinggal,” tutur Cakra. (*)