GOWA, UJUNGJARI.COM — Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial Is akhirnya dipolisikan tetangganya. Is dilaporkan ke SPKT Polres Gowa lantaran telah menampar seorang bocah berusia 6 tahun dan masih duduk di kelas 1 SD.
Peristiwanya terjadi Sabtu (31/10/2020) sekira pukul 11.00 Wita di Dusun Likuloe, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bocah yang ditampar bernama N dan sejak Sabtu malam orangtua N pun telah melapor ke Polres Gowa pukul 23.00 Wita.
Is dilaporkan gegara hanya karena tidak terima anak lakilakinya yang masih berusia 5 tahun dipukul sama teman bermainnya yang berumur 6 tahun bernama N, lalu Is menampar N hingga wajahnya memar.
Karena itu, orangtua N bernama Lisnah lalu melaporkan Is ke Polisi, Sabtu (31/11/2020) sekitar pukul 23.00 Wita di Polres Gowa.
Laporan Lisnah diterima personil di SPKT Polres Gowa bernama Aiptu Muh Sabir dengan Nomor LP/909/X/2020/Sulsel/Res Gowa/SPKT tertanggal 31 Oktober 2020.
Is dilaporkan karena orangtua N keberatan putrinya yang masih duduk di kelas 1 SD ini ditampar demikian kerasnya oleh Is didalam rumah korban saat belajar daring.
Tamparan keras itu pun membuat luka lebam dan memar di pipi dan sekitar mata N. Tak hanya itu, usah ditampar, N mengalami demam tinggi dan tidak berhenti menangis dan diduga mengalami trauma psikis atas perlakuan kasar Is.
Karena kuatir atas kondisi psikis putrinya, tante korban pun bergerak bersama kedua orangtua N dan melaporkan kejadian kekerasan tersebut kepada Polres Gowa. Saat melapor, korban juga diantar visum ke RSUD Syekh Yusuf dan dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami kekerasan fisik yang cukup keras.
Menurut ibu korban N yakni Lisnah, kejadian kekerasan tersebut terjadi pada Sabtu (31/10/2020) pukul 11.00 Wita. Dimana N dan anak Is bernama B, bermain di halaman.
Namun entah kenapa kedua bocah ini bertengkar hingga kemudian saling memukul. Karena putranya menangis mengaku dipukul oleh N, Is pun marah dan mendatangi rumah korban namun korban tidak ada, Is lalu pulang. Tak berselang lama, Is datang lagi ke rumah korban dan melihat N sedang belajar daring.
Tiba-tiba Is langsung menampar keras N. Membuat N syok dan langsung menangis. Kedua orangtua N keberatan namun sempat tidak persoalkan perbuatan tetangganya yang dianggap keterlaluan itu.
Orangtua N baru bergerak melapor, saat malam hari N mengalami demam tinggi dan tidak berhenti menangis. Takut kondisi putrinya bermasalah akhirnya orangtua N ditemani keluarga lainnya melapor ke Polres Gowa Sabtu malam.
“Iya kami sudah melapor ke Polisi. Sebelumnya kami juga meminta petunjuk kepada Kepala Dusun Likuloe yakni Pak Abd Kadir Dg Tiro. Setelah itu saya langsung ke Polres. Sebenarnya kelakuan dia (Is, red) sudah berkali-kali terjadi yakni memarahi siapapun anak yang dianggapnya mengganggu anaknya. Padahal ini kan anak-anak, setiap saat baik setiap saat berantem. Tapi sekarang perbuatan dia sudah keterlaluan sekali, makanya saya melapor,” jelas Ria, tante korban yang mendampingi Lisnah saat melapor di Polres.
Peristiwa tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi di Dusun Likuloe, Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga ini, kini sudah ditangani pihak berwajib.
Dikatakan Ria, sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu kemarin, N dan putra pelaku bersama anak-anak lainnya sedang bermain di dekat rumah. Kemudian terjadi keributan antara anak-anak di bawah umur tersebut.
Diakui Ria, pertengkaran antar anak kecil saat bermain dilingkungannya memang kerapkali terjadi dan masih dalam batas normal.
Namun ulah keras Is kali ini, menurutnya sudah tidak bisa ditolerir lantaran cara Is dinilai sudah termasuk dalam tindakan penganiayaan.
“Jadi itu anak si pelaku memukul ponakan saya. Jadi ponakan saya juga tidak terima akhirnya dia juga pukul, namanya anak-anak toh, tapi orangtua anak itu 2 kali datang ke rumah mau memukul si ponakan saya. Yang pertama cuman mengomel karena ponakan saya tidak ditemukannya. Pas datang kedua dia langsung masuk dalam rumah dan menempeleng ponakan saya, kasihan,” beber Ria.
Menurut Ria, di lingkungan tempat tinggalnya, Is memang dikenal arogan. Bahkan Ibu korban yakni Lisnah juga terkena pukulan pelaku di bagian perut lantaran berusaha melindungi anaknya, N.
“Mama ponakan saya juga sempat di pukul di bagian perut karena berusaha lindungi anaknya,” kata Ria.
N sudah divisum. Dari hasil visum disebutkan ada pembengkakan di ujung mata kanan serta ada goresan di dahi dan pipi korban.
“Sampai sekarang, ponakan saya trauma dan ketakutan jika melihat ada orang yang tinggi besar. Karena postur pelaku seperti itu, tinggi besar,” ungkap Ria.
Kanit PPA Polres Gowa Aiptu Sahar yang dikonfirmasi terkait kasus ini, minggu (1/11/2020) mengatakan, karena pihak korban baru melaporkan semalam maka penanganan awalnya masih ditangani piket Sat Reskrim.
“Insya Allah, besok Senin baru digelar perkaranya untuk lidik lanjutan,” kata Aiptu Sahar. (sar)