Site icon Ujung Jari

Akademisi Unismuh Beri Nilai Plus Konsep Kampanye Virtual Appi-Rahman

 

MAKASSAR, UJUNGJARI- Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Ihyani Malik, menangkap sesuatu yang bernilai positif dalam konsep kampanye virtual pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), Senin (2/11/2020).

Dosen Administrasi Publik ini melihat kampanye virtual Appi-Rahman dijadikan wadah bagi masyarakat untuk menumpahkan keluh kesah.

Menurutnya konsep ini menjadi awal yang baik bagi Kepemimpinan Appi-Rahman.

“Seorang calon pemimpin jika diawali dengan mendengar keluh kesah itu adalah menjadi awal yang baik bagi sebuah kepemimpinan. Secara teori pemimpin itu selalu memberikan layanan kepada masyarakat, sesuatu yang mustahil memberikan layanan ketika tidak membuka ruang untuk masyakarat berkeluh kesah,” terang Dekan FISIP Unismuh itu.

Bertindak selaku penanggap di kampanye virtual Appi-Rahman, Dr Ihyani Malik, awalnya berpikir bahwa kegiatan ini tak ubahnya sebagai ajang kampanye atau pemaparan program semata dari Paslon.

Namun nyatanya kampanye virtual yang disiarkan secara streaming lewat channel youtube Appi-Rahman itu tersambung dengan warga yang melakukan nobar dari 45 titik di 38 Kelurahan yang masuk kecamatan zona 3 yakni Panakkukang, Manggala, Tamalanrea dan Biringkanaya.

Sejumlah perwakilan warga di berbagai kecamatan pun diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya, menyampaikan harapan hingga keluh kesahnya ke paslon nomor urut 2 itu.

“Saya mendengarkan tadi bukan sekedar menanggapi keluh kesah tetapi juga memberi solusi seperti apa yang ditawarkan tadi,” sambungnya.

Model kampanye ini pun menurut Dr Ihyani Malik bisa menjadi pilot project untuk dihadirkan secara terus-menerus.

Bukan hanya pada masa kampanye ini, tetapi juga dipergunakan kelak jika Appi-Rahman nanti terpilih memimpin Pemerintahan kota Makassar.

“Oleh karena itu niat baik ini selama ini Pak Appi dan Pak Rahman lakukan mestinya bukan hanya berakhir di masa ketika masa kampanye seperti ini, tapi jika Allah mentakdirkan kedua beliau ini pemimpin di kota Makassar, hal-hal seperti ini perlu terus untuk dilanjutkan,” harapnya.

“Karena penyelesaian masalah itu diawali dengan mendengarkan keluhan orang, kita tidak bisa tahu masalahnya kalau kita tidak mau mendengarkan curhatan dari orang yang kita pimpin,” tutupnya.

Di kesempatan itu berbagai warga dari latar belakang berbeda berkesempatan berdialog langsung dengan Appi-Rahman.

Warga Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakukang, misalnya mengeluhkan sulitnya mendapatkan layanan ambulans sehingga harus mengeluarkan uang yang jumlahnya tak sedikit.

Sementara itu Ketua RT di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, berharap Appi-Rahman menerapkan insentif Ketua RT/RW tanpa syarat.

Sebab selama ini insentif Ketua RT/RW menggunakan sembilan indikator penilaian yang membuat pendapatan insentif mereka berbeda-beda atau tidak merata.(*)

Exit mobile version