BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Meski padat dengan jadwal sosialisasi, Tomy Satria Yulianto masih tetap menyempatkan waktu untuk ziarah di pemakaman kakeknya Karaeng Boto Dg Pabeta di Dusun Jannaya Desa Lembbanna, Kecamatan Kajang, Jumat (30/10/2020).
Tomy Satria diantar oleh pemangku adat dan puluhan warga setempat. Ikut hadir istri dan anaknya, sejumlah saudara dan kerabat dekat termasuk ayahnya, Puang Sangkala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Paung Sangkala mengaku, jika makam yang diziarahi adalah orang yang bersejarah dimasa lalu di Kajang. Juga sebagai pahlawan pejuang melawan penjajah, hingga dinobatkan sebagai Karaeng Kajang atau raja Kajang di masa lalu.
“Hari ini jumat, adalah hari yang berberkah. Kami memboyong keluarga untuk ziarah perkuburan Karaeng Boto Dg Pabeta. Yang juga adalah kakek mereka,” ujar Puang Sangkala.
Masyarakat yang hadir pada proses ziarah juga adalah kerabat Tomy Satria di Kajang. Mereka mengakui, jika Tomy Satria masih memiliki hubungan darah yang dekat dengan mereka warga Kajang.
“Pak Tomy adalah kita, kita adalah pak Tomy. Artinya, mereka adalah bagian dari kami. Olehnya restu masyarakat Kajang untuk melancarkan jalannya beliau ke 9 Desember mendatang harus kami Restui dan dukung bersama,” Kata Enol Warga Kajang.
Bang Enol, sapaannya bahkan mengurai silsilah keluarga Tomy Satria di Kajang, bermula dari Karaeng Kajang, Kr. Boto Dg Pabeta ke beba dg maloga ke Sikong dg Rimang, Karaeng H. Sego ke Karaeng Nuhung ke Puang Sangkala, hingga ke Tomy Satria.
“Karaeng Boto Dg Pabeta adalah orang yang pernah menjadi Karaeng Kajang yang bergelar Karaeng Kuloroa, Tau Tunangnga Rijaranna (Gelar Anumerta). Dia diberi gelar itu karena tewas melawan Belanda. Dan juga satu-satunya Karaeng Kajang yang melawan Belanda,” ujar Bang Enol.
Sementara, Tomy Satria Yulianto mengaku, jika berziarah ke makam kakeknya, bukan pertama kalinya.
“Tahun 2015 lalu, pernah ziarah ke Makam Kr Boto Dg Pabeta. Dan dan hampir setiap tahun datang ziarah kubur di makam-makam sekitarnya, ” kata Tomy Satria. (*)