GOWA, UJUNGJARI.COM — Sedikitnya 12 penyelenggara Pilkada 2020 di Sulsel berkumpul di lapangan tembak Secata Rindam XIV Hasanuddin Malino, Sabtu (31/11/2020) siang.

Kegiatan ini dihadiri Pjs Bupati Gowa Andi Aslam Patonangi, Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto diwakili Kabag Ops Kompol Tamba Hamid, Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Muh Suaib, Camat Tinggimoncong Iis Nurismi dan sekira 250 orang anggota PPK se Gowa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari pusat turut hadir Viryan Azis (Komisioner Divisi Data KPU RI), Rian Adiputra dan Hari Cahyono (staf Komisoner Bawaslu RI), Faisal Amir (Ketua KPU Sulsel), Saiful Jihad (Koordiv Humas Bawaslu Sulsel) dan Juanto (Koordiv Hubla Bawaslu Gowa).

Ketua KPU Sulsel Faisal Amir mengatakan simulasi ini dilaksanakan di beberapa provinsi di Indonesia dan ketat menerapkan protokoler kesehatan sesuai prosedur yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

” Simulasi ini sangat penting sehingga mengundang semua instansi untuk memberikan gambaran pelaksanaan sesungguhnya. Jadi kita lakukan simulasi pemungutan suara dan perhitungan suara dengan menggunakan App Sirekap di TPS. Tentunya hal yang paling tidak diabaikan adalah penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian covid-19,” jelas Faisal.

Dijelaskannya, App Sirekap ini apabila berjalan dengan sesuai rencana maka akan memudahkan proses perekapan suara di TPS.

” Kami sengaja mengambil lokasi  di Malino sebab tidak ada hubungannya dengan tahap Pilkada di Gowa termasuk simulasi kotak kosong yang kita dilaksanakan. Simulasi ini juga sengaja dipublikasikan untuk menepis bahwa KPU kurang memperhatikan protokoler kesehatan. Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Pangdam XIV Hasanuddin beserta jajaran yang telah memberikan izin penggunaan lokasi ini untuk simulasi karena kami tahu bahwa lokasi ini bukan untuk umum. Mari kita sama-sama mensukseskan Pilkada serentak 2020 semoga berjalan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan,” kata Faisal. 

Di tempat yang sama Komisioner Divisi Data KPU RI Viryan Azis  juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak Forkopimda Gowa dan pihak terkait lainnya atas bantuan dan partisipasi sehingga simulasi ini dapat terlaksana. 

”  KPU RI tetap memperhatikan protokoler kesehatan covid-19. Hal ini dimulai saat negara Indonesia menaikkan status covid-19 pada 21 Maret 2020 dengan seruan adaptasi baru atau new normal. Karena itu sangat tidak benar apabila KPU dikatakan mengabaikan protokoler kesehatan covid-19,” jelas Viryan.

Dikatakan Viryan, untuk menunda Pilkada serentak 2020 saat ini tidak lagi relevan dilaksanakan sebab KPU telah menetapkan pilkada serentak terlaksana Desembee 2020.

” Tidak ada penundaan Pilkada. Pilkada tetap akan dilaksanakan dengan mengacu pada protokoler kesehatan covid-19 tingkat tinggi seperti simulasi yang saat ini kita laksanakan bersama,” tambah Viryan.

Dalam konsep pelaksanaan pemungutan hingga perhitungan suara, sudah ditetapkan penerapan prokes tingkat tinggi, dimana pemilih diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk ke TPS. Petugas di TPS akan menyediakan air bersih dilengkapi sabun cuci tangan yang telah disediakan (5 meter dari area TPS) selanjutnya akan dicek suhu tubuhnya oleh petugas KPPS.

” Pemilih yang datang tidak menggunakan masker akan disediakan apabila menggunakan masker maka pemilih bisa langsung masuk untuk menggunakan hak pilihnya. Pemilih yang masuk ke TPS kemudian diperiksa identitas/surat panggilan selanjutnya diberi sarung tangan plastik sekali pakai dan pemberian hand sanitizer. Hal ini untuk menghindari terjadinya perpindahan atau penularan virus corona,” jelas Viryan.

Dikatakannya, pemilih yang bersuhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius diberi waktu sejenak apabila suhu tubuh tidak turun maka pemilih tidak diperkenankan masuk ke dalam area TPS tapi menggunakan hak pilihnya menggunakan bilik khusus yang telah disediakan.

” Jadi hari ini kita simulasikan prokes tingkat tinggi itu, termasuk jika sudah selesai mencoblos dan keluar dari bilik suara, pemilih akan diminta membuang sarung tangannya ke tempat sampah yang sudah disediakan. Selanjutnya, jari pemilih akan diberi tinta tanda sudah mencoblos. Pemberian tinta tidak dilakukan dengan mencelupkan jari ke botol seperti biasanya tapi menggunakan cotton bud sekali pakai kemudian cuci tangan di tempat yang telah disediakan diluar TPS yang berjarak 5 meter dari TPS. Khusus untuk TPS akan disemprot disinfektan sebanyak tiga kali yakni sebelum pemungutan suara, saat pemungutan suara dan sebelum penghitungan suara. Petugas KPPS juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD),” papar Viryan lagi.

Khusus KPPS, saksi dan pengawas tambah Viryan akan diberi jarak masing-masing 1 meter.

Pjs Bupati Gowa Andi Aslam Patonangi berharap pelaksanaan Pilkada serentak di tengah pandemi covid-19 ini tidak menyisakan orang yang terpapar bahkan diharapkan tidak menjadi kluster.

” Semoga Pilkada serentak ini tidak menyisakan adanya warga yang terpapar. Semoga tidak ada. Karena itu saya ajak seluruh masyarakat Kabupaten Gowa untuk disiplin bermasker, gunakan hand sanitizer jika bepergian dan pulang dari bepergian serta jaga jarak dan tidak berkumpul sebab jika itu kita langgar maka yakinlah covid akan merajalela. Mari patuhi prokes ini mulai sekarang, jangan abai karena itu semua demi kebaikan kita bersama,” tandas Aslam.

Dikatakan Aslan, kegiatan simulasi ini merupakan salah satu langkah untuk menyamakan persepsi dan memahami mekanisme dan tata cara pelaksanaan pemungutan dan penghitungan  suara di TPS pada masa pandemi covid-19 yang sesuai dengan standar protokol kesehatan covid-19 sebagai bentuk jaminan rasa aman kepada semua pihak sehingga Pilkada bisa berjalan dengan baik dan aman dari penyebaran virus.-