GOWA, UJUNGJARI.COM — Sektor kepariwisataan di Kabupaten Gowa terus dikembangkan. Salah satunya adalah pola pelayanan prima yang harus dimiliki para pelaku usaha, selain dari promo obyek wisata yang menjadi potensi utama di Kabupaten Gowa, khususnya di kota wisata Malino di Kecamatan Tinggimoncong.
Pelayanan prima adalah satu hal penting harus dilakukan dalam sektor kepariwisataan. Jika pelayanan tidak memadai, praktis akan menurunkan animo kunjungan wisatawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini ditegaskan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Andi Tenriwati Tahri dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) bidang kepariwisataan terkait pengelolaan homestay untuk pelayanan prima dan pelayanan makanan lokal di Phinisi Meeting Room Hotel Celebes Villa and Resort Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Jumat (30/10/2020).
Bimtek yang diselenggarakan Politeknik Pariwisata Makassar program studi MDK ini, bekerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gowa dan diikuti sedikitnya 20 pengelola homestay di Malino. Selain para pelaku usaha homestay ini, juga hadir jajaran Disparbud Sulsel, Disparbud Gowa serta pihak Poltekpar Makassar sendiri.
Direktur Poltekpar Makassar Muh Arifin dalam kesempatan tersebut mengatakan, kondisi saat pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada tingkat kunjungan wisata di Malino. Karena itu kata Arifin, meski corona mewabah, para pelaku usaha di Malino harus punya strategi guna tetap mendongkrak kunjungan ke Malino.
” Tentunya, fasilitas wisata harus dibenahi agar tetap punya daya tarik untuk menyedot pengunjung datang,” jelas Arifin.
Karena itu kata Arifin, kegiatan bimtek ini perlu dilakukan sebagai bentuk kesiapan para pelaku usaha termasuk didalamnya pengelola homestay, wisata kuliner dan wisata alam untuk meningkatkan pelayanannya sehingga lebih prima dibanding sebelumnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Gowa Andi Tenriwati Tahri mengatakan untuk memberikan pelayanan prima dan pelayanan makanan lokal maka semua pengelola homestay patut memperhatikan banyak hal diantaranya melihat potensi kuliner.
” Potensi kuliner ini harus dikembangkan untuk menjadi produk wisata kuliner. Harus menginventarisir produk kuliner yang punya keunikan, bumbu dan rempahnya dari alam, teknik pengolahannya, membuat ragam boga makanan tradisional yang sesuai dengan norma-norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Artinya ada kuliner yang khas, khas Malino,” terang Tenri.
Dikatakannya, peran wisata kuliner diolah sedemikian rupa untuk mendukung dalam menarik minat wisatawan dengan melestarikan dan mengembangkan aset alam diantaranya wisata alam, wisata belanja, wisata buatan, wisata sejarah dan wisata kuliner dan sesuai dengan norma dan nilai budaya yang berlaku sehingga dapat mempengaruhi perkembangan pariwisata.
” Saat ini Disparbud terus meningkatkan potensi-potensi yang ada dengan cara memberikan penyuluhan kepada pihak pelaku wisata kuliner dan memberikan mereka masukan-masukan dengan tujuan agar hasil produksi kuliner dapat mengikuti perkembangan zaman. Jadi produksinya harus kita genjot baik itu kuantitas maupun kualitasnya. Endingnya kita butuh adanya peningkatan minat wisatawan ke Malino. Selain itu, juga menjadi hal penting adalah melakukan promosi melalui media, website, leaflet, boolet dan event-event kuliner,” kata mantan Kabag Umum Setkab Gowa ini.
Namun diakui Tenri bahwa tidak dipungkiri banyak kendala-kendala yang menghambat. Seperti kurangnya modal yang dimiliki oleh pelaku usaha kuliner untuk mengembangkan karya dan produksinya dalam mengikuti perkembangan zaman.
Dikatakan pula, kendala lain yang menghambat antusiasme wisatawan adalah karena lokasi obyek wisata terkadang sulit untuk dijangkau oleh wisatawan karena terletak di wilayah perkampungan. Termasuk potensi hasil kuliner yang kadang cita rasanya masih lemah.
Selain Direktur Poltekpar dan Kadis Pariwisata Kebudayaan Gowa, turut menjadi pemateri pada kegiatan bimtek yang berlangsung dua hari hingga Sabtu (1/11/2020) besok ini adalah Dr Ahmad AB (Kaprodik MDK Poltekpar Makassar), Dr Andi Hasbi (Kanit Pengabdian Masyarakat P3M Poltekpar Makassar) dan Muh Zainuddin Badollahi (Kanit Penelitian P3M Poltekpar Makassar).
Turut hadir dalam bimtek ini antara lain Nasrun Bohari (Sekretatis Disparbud Gowa), Yuniati Yusuf (Kabid Destinasi Disparbud Gowa), Muh Iqbal (Kabid Kebudayaan Disparbud Gowa) dan Juliaty Tandi (Kasi Pengembangan Destinasi dan Sapra Disparbud Gowa), Nurdianti Ramli (Kasi Promosi Disparbud Gowa) dan Januarni Samdi (staf Disparbud Gowa).
Turut hadir Yusran Iring (Kasi Pembinaan dan Perizinan Usaha Disparbud Gowa), Andi Baso Gazali (Kasi Peningkatan SDM Disparbud Gowa). Erniyanti Syam (Kasi Analisis Data Disparbud Gowa) dan Muh Akbal (Kasubag Umum dan Kepegawaian Disparbud Gowa).
Sementara dari Poltekpar Makassar yakni Dr M Ahmad AB (Kaprodik MDK), Dr Andi Hasbi (Kanit Pengabdian Masyarakat P3M) dan Muh Zainuddin Badollahi (Kanit Penelitian P3M).-