MAKASSAR, UJUNGJARI-– Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi PKB, Fauzi A Wawo, mengapresiasi komitmen Deng Ical-Fadli Ananda (Dilan) yang ingin mengembalikan kejayaan qari dan qariah Makassar. Tidak hanya MTQ, lanjut dia, kegiatan keagamaan lain, seperti Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi pun harus dimeriahkan ke depan.

Ia berpendapat kalau pemimpin abai dan tidak peduli umat, maka kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi dan MTQ tidak akan dilirik. “Kita butuh wali kota yang memang peduli umat, tidak menyepelekan kegiatan-kegiatan keagamaan,” kata legislator dari daerah pemilihan Kota Makassar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kekhawatiran PKB terkait mulai diabaikannya kegiatan keagamaan di Makassar cukup beralasan. Dalam catatan yang dihimpun awak media, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berulang kali meniadakan kegiatan keagamaan. Bukan hanya MTQ, tapi juga Tahun Baru Islam. Seperti pada tahun 2016 dan 2017 di bawah kepemimpinan Danny Pomanto (DP).

Ironisnya, Pemkot Makassar meniadakan kegiatan keagamaan kala itu dengan dalih tidak ada dana. Mereka akhirnya sebatas ikut serta dalam kegiatan pemerintah provinsi. Di sisi lain, Pemkot Makassar malah menggelontorkan anggaran besar untuk kegiatan lain yakni F8.

“Semoga itu tidak lagi terulang pada pemerintahan berikutnya. Insya Allah, jika DILAN yang diamanahkan, maka tak ada kejadian seperti itu,” ujar Bang Uci-sapaan akrabnya, Jumat (29/10/2020).

Bukan tanpa alasan Bang Uci optimistis DILAN tidak akan mengabaikan kegiatan keagamaan. Latar belakang mereka bisa menjadi jaminan. Deng Ical merupakan kader Muhammadiyah dan dikenal dekat dengan banyak ulama. Di pemerintahan lalu, Deng Ical memang tak bisa berbuat apa-apa karena sebatas 02.

Adapun latar belakang Fadli bisa dibilang lebih ‘ekstrem’. Ia merupakan kader dan pengurus NU, juga putra dari salah satu patron NU Sulsel, Prof Iskandar Idy. “Tidak mungkin Deng Ical dan Fadli abai dengan umat maupun kegiatan keagamaan. Ya mereka ini dididik dan dibesarkan dalam lingkungan tersebut. Apalagi Fadli, ia asli berdarah NU, ayahnya itu pejuang dan mantan ketua NU wilayah,” tandasnya.

Sebelumnya, pasangan calon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN), berkomitmen mendukung berbagai kegiatan keagamaan di Kota Makassar. Salah satunya yang ingin dikembalikan adalah semarak Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang dalam kurun empat tahun terakhir tampak ditiadakan.

Calon Wakil Wali Kota Makassar, Fadli Ananda, memastikan salah satu atensi utama DILAN adalah mengembalikan kejayaan qari dan qariah Makassar. Selama ini, qari dan qariah Makassar seakan kehilangan taji, tidak lagi mampu mengukir prestasi untuk daerah, jangankan di pentas regional, apalagi nasional.

Menurut Dokter Fadli-sapaan akrab Fadli Ananda, untuk mencetak qari dan qariah andal tentunya selain membangun ekosistem pendidikan keagamaan yang baik, juga perlu dihidupkan lagi MTQ maupun ajang serupa punya nilai gengsi. Dengan begitu, pembaca Alquran di Makassar lebih kompetitif.

“MTQ tingkat Sulsel tahun ini, Luwu Timur kembali tampil mempertahankan gelar juara. Makassar ada di peringkat dua, bukan prestasi buruk tapi sebenarnya bisa ditingkatkan kalau lebih kita perhatikan. Insya Allah, DILAN akan mengembalikan kejayaan qari-qariah Makassar,” ucap dia, Kamis (29/10/2020).

Dokter Fadli menyampaikan keinginannya menggairahkan kembali pelaksanaan MTQ tingkat Kota Makassar merujuk aspirasi masyarakat. Pada beberapa kunjungan silaturahmi, tidak sedikit yang mengeluhkan kurang diperhatikannya kegiatan keagamaan, seperti MTQ.

“Jadi komitmen DILAN menyemarakkan lagi MTQ serta mengembalikan kejayaan qari dan qariah Makassar itu sejalan dengan keinginan masyarakat. Termasuk saran dan masukan dari sejumlah ustaz dan pengurus masjid selama beberapa waktu terakhir melakukan silaturahmi,” terang pengurus NU itu. (*)