BULUKUMBA, UJUNGJARI — Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Nomor Urut 3, Tomy Satria Yulianto dan H. Andi Makkasau, memasukkan penataan lorong sebagai salah satu program kerja jika nantinya diamanahkan sebagai pemimpin Bulukumba untuk lima tahun kedepan. Program itu dinamakan lorong beradab, yang nantinya akan dikelola dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Calon Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, menjelaskan, pembangunan suatu daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab sendiri pemerintah melainkan perlu keikutsertaan secara sadar dari masyarakat.

Olehnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan  sangat penting karena nantinya hasil-hasil pembangunan juga mafaatnya akan kembali ke masyarakat.

“Lorong beradab ini terfokus pada Kecamatan Ujungbulu dan beberapa daerah lainnya, kita ketahui bersama ada begitu banyak lorong yang perlu ditata, nantinya ini akan dibuat lebih humanis, nyaman dan aman, dan yang terpenting dari ini semua adalah, adanya kesadaran bersama untuk menjaga dan merawat,”ujar Tomy.

Tomy kembali menekankan, dalam pelaksanaannya nanti, program ini akan lebih banyak melibatkan masyarakat setempat. Proses ini menjadi penting karena pelibatan partisipasi masyarakat dalam suatu program pembangunan yang mengetahui tentang permasalahan daerahnya adalah masyarakat yang tinggal di daerah itu sendiri.

Sehingga nantinya, proses ini akan diawali dengan mendudukan bersama masyarakat guna membahas setiap desain dan penataan di tiap lorongnya.

“Penataan lorong dan pemeliharaannya melibatkan masyarakat setempat, dan khusus penjaga lorongnya akan di gaji oleh pemerintah, jadi kita juga akan memberikan reward bagi lorong terbaik karena ini akan diperlombakan, dan akan diberikan insentif yang memadai dari pemda. Ini sekaligus menjadi cara untuk membuka ruang pekerjaan bagi masyarakat,”jelasnya.

Nantinya, lanjut TSY, lorong-lorong tidak hanya berfungsi sebagai akses jalan saja, namun sepanjang lorong juga bisa digunakan untuk menggairahkan aktifitas lainnya seperti kegiatan ekonomi.

“Sekaligus sebagai salah satu kunjungan wisata, bisa untuk berfoto. Kita mau mengubah kesan dan stigma negatif tentang lorong, seperti kumuh, kotor, dan lainnya,”katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Kacamatayya, Ahmad Rivandi menambahkan, pada masa pemerintahan AM Sukri-Tomy Satria 2018 Silam, penataan lorong telah pernah dilakukan melalui pertisipasi masyarakat dan pemerintah setempat. Penataan itu terjadi di Kampung Kassimpureng, Kecamatan Ujung Bulu. Lorong ini disulap menjadi kampung warna-wani seperti halnya perkampungan di Kickstarter, Rio de Janeiro, Brasil.

” Program Lorong Beradab juga sejalan dengan program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) yang telah berjalan sejak 2018 Silam. Bahkan pada tahun 2019, pemerintah Bulukumba menobatkan Kelurahan Bentenge, dan Kelurahan Ela-ela, Ujungbulu sebagai daerah yang tersentuh program KotaKu. Program ini berbasis pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat,” Katanya.

“Dari semua paslon yang ada di Pilkada Bulukumba, hanya kita yang mendorong upaya ini. Melibatkan masyarakat dalam pengembangan di lingkungannya memang menjadi prioritas utama kami. Terlebih anak muda Bulukumba yang kita kenal kreatif, kita Libatkan dalam lorong beradab,” Tambah Ahmad Rivandi.(*)