MAROS, UJUNGJARI- Debat publik calon bupati dan wakil bupati Maros yang dihelat KPU Maros, di Hotel Gammara, Makassar, Rabu 28 Oktober 2020, malam tadi jadi kesempatan bagi Andi Tajerimin-Havid S Fasha menegaskan komitmennya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertama soal solusi air bersih. Tajerimin mengawali dengan melontarkan pertanyaan kepada paslon nomor urut 3, Andi Harmil Mattotorang-Andi Ilham Nadjamuddin soal kontrak politik mereka menyelesaikan krisis air bersih di Kecamatan Bontoa.
“Kenapa hanya di Bontoa, padahal kekeringan dirasakan di daerah pesisir di empat kecamatan. Terus soal 100 hari, itu bagaimana caranya, padahal bapak kan sudah menjabat dua periode sebagai wakil bupati,” tanya Tajerimin. Selain Bontoa, kecamatan lain yang juga terkendala air bersih adalah Maros Baru, Lau, dan Marusu.
Setelah Harmil menjawab, Tajerimin mengatakan bahwa jika Tahfidz (Tajerimin-Havid) yang terpilih, bukan hanya Bontoa yang diurus air bersihnya. Melainkan seluruh wilayah yang selalu kesulitan air.
Program Tahfidz untuk mengatasi krisis air adalah pembangunan bendungan. Tujuannya pun tak hanya untuk penampungan air yang selanjutnya diolah PDAM, namun juga untuk irigasi pertanian.
“Selain itu, kita akan menggratiskan sambungan baru PDAM,” tambah Havid.
Pada kesempatan tanya jawab, Havid sempat menanyakan komitmen paslon lain untuk pemberantasan narkoba dan menekan tingginya angka perceraian.
Debat pertama ini bertema Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah. Ketua KPU Maros, Samsu Rizal, menyampaikan bahwa kegiatan debat kandidat ini substansinya adalah adu visi misi.
“Lewat momen ini juga masyarakat Maros bisa memberikan penilaian terkait dengan visi misi yang diuraikan,” kata Samsu Rizal dalam sambutannya.
Pada acara itu, Tahfidz selalu bicara soal pemerataan pembangunan. Soal air bersih misalnya, tak hanya untuk Bontoa dan tiga kecamatan lain. Daerah pegunungan seperti Cenrana, Camba, Mallawa, juga bakal dibangunkan bendungan, meski tujuan utamanya untuk pengairan pertanian. Hal itu, kata Tajerimin, sesuai dengan tagline mereka; Maros untuk Semua. (*)