BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Calon Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto (TSY) memenuhi undangan Warga Desa Bonto Raja, Kecamatan Gantarang, Kamis 29 Oktober 2020.
Sosialisasi tatap muka itu berlangsung di Dusun Lahumbung, desa Bonto Raja, bertempat di rumah warga bernama Nasrum. Pantuan dilokasi, antusiasme warga yang hadir begitu besar, terlihat dari kehadiran warga yang fokus mendengarkan pemaparan visi-misi.
Dalam pertemuan itu, emak-emak atau pemilih perempuan mendominasi peserta sosialisasi yang hadir.
Seperti biasanya, dalam setiap sosialisasi TSY, di dampingi sejumlah tim kampanyenya, diantaranya Andi Muttamar yang tak lain Mantan Ketua DPRD Bulukumba, dan Kakak Bupati Bulukumba, Hj Andi Hartatiah A Sappewali, yang akrab Disapa Puang Har.
Tomy Satria, dihadapan puluhan warga Desa Bonto Raja, mengajak agar dalam menentukan pilihan tidak berdasar pada kepentingan sesaat atau memilih paslon karena materi (uang,red).
“Jangan mau suara kita dibeli. Tapi pilih karena programnya, Saya hadir ditengah-tengah kita semua, menawarkan program, seperti BPJS Gratis dan Pendidikan Gratis Mutlak,” ucapnya.
Sementara itu, Harfiah salah satu tokoh perempuan di Desa Bonto Raja, menegaskan dirinya bersama berisan emak-emak akan bekerja keras dan setulus hati memenangkan Kacamatayya.
“Kalau Pak Tomy bicara, dan geraknya itu tulus untuk mengabdi, tidak ada keraguan dalam hati kami. Dan selama menjadi wakil mendampingi Pak Sukri, telah menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat kecil, beliau sangat dekat dengan masyarakat itu yang utama, sudah gaul, keren, cerdas dan sangat mudah di ajak komunikasi,” paparnya.
Tidak hanya itu, istri Tomy Satria dan Andi Makkasau juga dikenal sosok yang humanis dan dekat dengan masyarakat.
“Ibu Isni istri dari Pak Tomy misalnya, sangat dekat dan aktif kegiatan sosial, bukan sekarangpi dari duluji juga,” terangnya.
Terkait program seluruh Paslon, ia menilai program Kacamatayya yang paling realistis dan susai dengan kondisi kekinian yang dibutuhkan masyarakat.
“Kami pilih Kacamatayya karena programnya bukan karena ada anunya pi (uang,red),” katanya. (*)