BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Sebuah perjuangan dari nenek 70 tahun di Dusun Bilamporoa, Desa Bontotangnga Kecamatan Bontotiro mengundang decak kagum, dan rasa haru.
Baju daster mereh bermotif menjadi penyaksi saat berjuang memindahkan baliho yang rebah sekitar 10 meter dari rumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baliho berukuran 12 Meter persegi itu milik pasangan Tomy Satria Yulianto dan H. Andi Makkasau nyaris menyentuh tanah karena miring tertiup angin. Melihat kejadian itu, Nenek Maden yang sehari-harinya hanya sebagai petani, dengan rela hati memperbaiki.
Karena kondisi tempat baliho yang tidak memungkinkan untuk dipasang kembali, ia pun memindahkan baliho tersebut seorang diri ke halaman rumahnya, sejauh 10 meter.
Saat ditanya warga alasan memindahkan baliho tersebut ke depan rumahnya, Nenek Baden mengaku jika baliho itu adalah milik Tomy Satria Yulianto. Orang yang dikenalnya sebagai wakil Bupati Bulukumba.
“Ini balihonya pak wakil bupati. Saya tau pak Tomy. Selalu datang dikampungku,” Ujarnya.
Paung Baden pun mengaku mengenal Tomy Satria Yulianto sebagai pribadi yang baik dan sederhana. Merakyat dan tidak membeda-bedakan.
Kini baliho itu telah terpasang kokoh di depan rumahnya yang sederhana. Warga setempat pun memuji kerelaan hati nenek Maden.
Kejadian ini sempat mengundang tanya sejumlah TIM Kacamatayya di Kecamatan Herlang. Pasalnya, dimomen sama, Koordinator Kacamatayya Herlang melakukan pengecekan baliho disejumlah wilayah.
“Saat itu saya memang keliling-keliling kampung memastikan baliho kita baik-baik saja. Saat saya berada di Dusun Bilamporoa, saya kaget, karena baliho kami hilang. Saya bertanya kepada warga setempat. Mereka pun menceritakan perjuangan Puang Baden memindahkan baliho ke halaman rumahnya, ” Ujar Andi Ishak, Koordinator Kacamatayya Herlang.
Andi Ishak turut terharu dan bahagia, perjuangan Tomy Satria dan Andi Makkasau untuk Bulukumba dimasa mendatang, mendapat restu dari semua kalangan, termasuk kalangan masyarakat di Desa desa. (*)