MAKASSAR,UJUNGJARI.COM– Lembaga Pendidikan dan Pengembangan AKtivitas Instruksional (LP2AI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Lokakarya Kurikulum dan Pengakuan Kredit Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini digelar melalui aplikasi Zoom Meeting, Senin 26 Oktober 2020.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber salah seorang Tim Ahli Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Ir Syamsul Arifin dan Ketua LP2AI Unismuh Makassar Dr Khaeruddin.
Kegiatan diawali dengan Pengajian yang disampaikan Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Rakhim Nanda. Dalam pemaparannya, diulas surat Az-Zumar ayat 9. “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran,” jelas Rakhim.
“Makanya harus ada perbedaan antara saat sebelum dan sesudah lokakarya. Harus ada perbedaan antara dosen yang ikut lokakarya dengan yang belum,” jelas Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Sementara itu, Ketua LP2AI Unismuh Dr Khaeruddin dalam pengantarnya menegaskan kesiapan Unismuh dalam mengadaptasikan Kurikulum MBKM.
“Alhamdulillah, tahun ini Unismuh meloloskan empat Prodi memperoleh hibah MBKM dari Kemdikbud. Sosialisasi yang dilakukan hari ini, bertujuan agar semua prodi dalam lingkup Unismuh memiliki kesamaan persepsi dalam mempersiapkan pelaksanaan Kurikulum MBKM,” pungkas Mantan Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh (FKIP) Makassar ini.
Khaeruddin juga melaporkan bahwa Lembaga yang dipimpinnya telah melaksanakan peluncuran program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (PERMATA-SAKTI) Unismuh Makassar, yang diikuti 18 perguruan tinggi se-Indonesia.
“Alhamdulillah peluncuran ini dilakukan langsung oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud Prof. Aris Junaidi, pada tanggal 7 Oktober lalu,” tambah Khaeruddin.
Rektor Unismuh Makassar Prof Dr. Ambo Asse mengapresiasi kegiatan lokakarya Merdeka Belajar tersebut.
“Kegiatan ini penting agar merdeka belajar tidak disalahpahami. Di era pandemi Corona, banyak mahasiswa yang merasa telah merdeka belajar. Banyak yang ikut kuliah, tapi mematikan video laptop, dosen tidak tahu, apakah mahasiswa betul mengikuti perkuliahan atau tidak,” canda nakhoda Unismuh ini, yang disambut dengan senyuman oleh para peserta lokakarya virtual ini.
Oleh karena itu, lanjut Ambo Asse, dosen perlu mengikuti kegiatan lokakarya secara seksama, agar bisa melakukan penyesuian kurikulum, serta menyosialisasikan program baru ini ke mahasiswa.
Sementara itu, Tim Ahli Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Kemdikbud Dr Syamsul Arifin mengungkapkan bahwa bentuk kegiatan pembelajaran MBKM memiliki tiga tujuan.
“Pertama untuk meraih capaian pembelajaran lulusan dengan kompetensi tambahan baik soft skills & hard skills. Kedua, internalisasi sikap profesional dan budaya kerja yang sesuai, serta diperlukan bagi dunia usaha dan dunia industri sehingga terjadi link and match. Dan Ketiga, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian,” ungkap dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.
“Oleh karena itu, mahasiswa diberi ruang sampai tiga semester untuk mencari pengalaman belajar di program studi berbeda dan atau di kampus lain. Saya salut dengan Unismuh, yang mampu berakselerasi cepat memahami dan menerapkan konsep MBKM ini,” ungkapnya.